Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan berdasarkan data International Labor Organization terdapat 13,4 juta praktisi ahli di Indonesia.
Sebanyak 6,7 juta di antaranya, kata Nadiem, sangat menginginkan untuk mengajar di kampus.
"Kita melakukan survei ke praktisi tersebut 50 persen diantaranya tertarik untuk mengajar di kampus," kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 20 secara daring, Jumat (3/6/2022).
Menurutnya, keinginan praktisi untuk mengajar ini sangat baik untuk peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi.
Sehingga, Kemendikbudristek mengarahkan para praktisi untuk mengajar di kampus lewat program Praktisi Mengajar.
Menurut Nadiem, lewat program ini nantinya praktisi dapat merancang mata kuliah bersama dengan dosen hingga melakukan inovasi pembelajaran.
Baca juga: Nadiem Ajak Praktisi di Dunia Industri Datang ke Kampus Bagikan Pengetahuannya kepada Mahasiswa
Para praktisi juga bisa menerapkan berbagai project dengan para mahasiswa maupun dosen.
"Dosennya benefitnya akan mendapatkan pengetahuan praktek industri yang terkini, dan mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan para praktisi tersebut," jelas Nadiem.
Mahasiswa bisa belajar studi kasus dengan masalah yang rill di ruang kelas nantinya.
Para mahasiswa tidak lagi belajar hal yang sifatnya hanya teoritis.
Nadiem berharap nantinya mahasiswa mampu menyerap ilmu tersebut dan semakin siap untuk menghadapi permasalahan di dunia kerja nantinya.
Baca juga: Nadiem Makarim : SDM Unggul Bukan Hanya Pintar secara Akademik tapi Memiliki Mentalitas Tangguh
Mahasiswa pun akan kaya dengan soft skill karena adanya Praktisi Mengajar tersebut.
Praktisi diberikan waktu pendaftaran mulai dari 11 April sampai 17 Juni 2022.
Sementara perguruan tinggi mulai mendaftar pada 2 Mei sampai 24 Juni 2022.
Nantinya, akan diumumkan hasil seleksi pada 15 Juli 2022.
Serta progam dapat berjalan pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023 pada 1 Agustus sampai 18 November 2022.