TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pertahanan dan Militer, Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan pendapatnya soal disertasi Hasto Kristiyanto berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Ketahanan Pertahanan Negara.
Desartasi Hasto dimaknai Connie bahwa negeri ini seharusnya sadar tidak bisa menjalankan politik luar negeri dan pertahanan kelas medioker atau biasa saja, yang lahir tanpa visi misi.
Menurut dia, geopolitik Soekarno terarah bagi kepentingan NKRI kini dan erat dengan isu geopolitik regional serta internasional.
"Jelas terbaca pengaruhnya terhadap kepentingan nasional dan pertahanan. Dibuktikan dengan pembebasan Irian Barat, peta jalan koridor pembangunan, pelembagaan pertahanan negara, hingga koridor kepentingan nasional dan pengaruhnya terhadap dunia meliputi proyeksi Pasifik sebagai pivot (poros) dunia, Pancasila sebagai life line (garis kehidupan) dunia baru, Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok sebagai inspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika, serta tata dunia baru tanpa imperialisme dan kolonialisme," kata Connie, Kamis (9/6/2022).
Menurut Connie, kita harus memahami dan mampu mendalami kembali pemikiran geopolitik Soekarno karena telah terbukti berpengaruh pada tingginya indeks pertahanan, kemandirian pertahanan negara, dan misi perdamaian dunia.
Baca juga: Disertasi Hasto soal Geopolitik Bung Karno Diusulkan Jadi Buku Ajar Referensi di Universitas
"Dari sisi relevansinya, pemikiran geopolitik Soekarno menjadi landasan kebijakan kita utamanya pasca Biden dan Blinken statement beberapa waktu lalu," ungkap Connie.
Bukan itu saja, disertasi ini juga mematahkan disertasi Dino Patti Djalal di Simon Fraser University yang menyebut Pancasila konsep yang abstrak.
Baca juga: Rektor UNP: Disertasi Hasto Kristiyanto Penting Dibaca Lintas Generasi
"Ini mematahkan disertasinya Dino Patti Djalal bahwa Pancasila itu konsep yang abstrak," kata Connie.
Menurut Connie, disertasi Hasto dengan jelas menggambarkan bahwa Pancasila itu bukan suatu konsep yang abstrak.
"Justru dari enggak abstrak itulah, maka kita sangat konkrit, kita bisa melahirkan geopolitik yang berbeda. Makanya Soekarno beda banget (pemikirannya)," kata Connie.