Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengapresiasi program Minyak Goreng Curah Rakyat yang diluncurkan pemerintah dalam rangka menjamin ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng untuk masyarakat.
Menurutnya dua pekan setelah program diluncurkan, sudah terdapat 10 ribu pengecer minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional.
Meski begitu, Andre merasa jumlah tersebut harus terus ditingkatkan.
Dia mengusulkan agar ada tiga pengecer minyak goreng curah di tiap pasar tradisional di seluruh Indonesia.
"Kami dari Fraksi Gerindra mengusulkan secara resmi ke pemerintah, kalau bisa minimal ada tiga pengecer di tiap pasar tradisional di seluruh Indonesia," kata Andre dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Legislator Desak Pemerintah segera Umumkan HPP Minyak Goreng Curah
Menurutnya, penambahan jumlah pengecer minyak goreng curah perlu dilakukan untuk memastikan masyarakat bisa menikmati minyak goreng murah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14.000.
"Sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi mengakses minyak goreng curah. Masyarakat bisa menikmati minyak goreng curah," kata Andre.
Ia berharap, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan bisa konsisten mengawal ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng curah untuk rakyat seharga Rp 14.000.
Baca juga: Subsidi Minyak Goreng Dicabut, Sejumlah Agen dan Pedagang Mengeluh
Terlebih, berdasarkan pemaparan Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani pada saat rapat dengan Komisi VI, bahwa modal minyak goreng kemasan bisa di bawah Rp 10.000.
Karenanya, Andre juga mendorong para pengusaha dan pemilik pabrik minyak goreng bisa mengikuti HET yang telah ditetapkan pemerintah.
"Alhamdulillah yang dilakukan Kemendag sudah on the track. Kini ada 10 ribu titik, Insya Allah bisa kita tingkatkan menjadi tiga pengecer di tiap pasar tradisional. Sehingga rakyat bisa betul-betul menikmati minyak goreng curah," katanya.