TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menanggapi soal manuver-manuver serang di internal PDI Perjungan yang diarahkan kepada Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Tentu, manuver ini berkaitan dengan arah dukungan PDI Perjungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dimana, kalangan internal PDI Perjuangan mendukung Ketua DPP mereka yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi calon presiden (capres) dari partai berlambang moncong putih itu.
Namun, sebagian pihak menilai bahwa sosok Ganjar Pranowo yang layak dimajukan oleh PDI Perjuangan di Pilpres 2024.
Hal ini mengingat elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi dibandingkan Puan Maharani.
Budi Arie menegaskan, pihaknya tak mau ikut campur dalam urusan internal partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu.
Hal itu dikatakannya saat sesi wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Jakarta, Selasa (7/6/2022).
"Itukan dinamika internal di PDI Perjuangan, karena juga saya juga mencoba memahami, kenapa PDI Perjuangan seperti ini," kata Budi Arie.
Namun demikian, Budi Arie yang juga pimpinan relawan setia Presiden Jokowi ini menilai Puan Maharani sangat layak untuk dimajukan oleh PDI Perjuangan sebagai capres 2024.
Pasalnya, kata Budi, Puan memiliki sederet prestasi mulai dari pemerintahan, partai dan kini menjadi Ketua DPR RI.
Sehingga, pihaknya pun menilai, bahwa Puan sosok yang paling pantas di majukan oleh PDI Perjuangan.
Baca juga: VIDEO EKSKLUSIF Bersama Ketua Umum Projo: Salah Kalau PDIP Tak Calonkan Puan Maharani
Berikut wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi:
Pak Budi, sekarang ini nuansa politik kita ini selain munculnya hasil survei yang begitu masif, juga adanya muncul serangan internal yang begitu kepada Pak Ganjar Pranowo sebagai orang yang namanya masuk di dalam survei-survei itu. Menurut Pak Budi bagaimana ini?
Budi Arie:
Itukan dinamika internal di PDIP, karena juga saya juga mencoba memahami kenapa PDI Perjuangan seperti ini.