Meski tak bisa menyaksikan langsung prosesi pemakaman, warga tetap menunggu di luar area pemakaman.
Lalu, saking membeludaknya warga, jalan di sekitar pemakaman ditutup sementara.
Warga yang datang terlihat dari berbagai kalangan dan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Ridwan Kamil Minta Maaf
Diberitakan Kompas.com, Ridwan Kamil meminta maaf kepada masyarakat jika prosesi pemakaman anaknya sampai menghambat arus lalu lintas di sepanjang rute yang dilalui.
"Maaf kalau prosesi pemakaman hari ini membuat masyarakat kurang nyaman di perjalanan."
"Ini tidak bermaksud memang antusiasme warga tidak bisa dihindari," ujarnya di Cimaung, Senin.
Baca juga: Usai Pemakaman, Ridwan Kamil Resmikan Masjid Al Mumtadz yang Didedikasikan untuk Eril
Baca juga: Lokasi Pemakaman Anak Ridwan Kamil, Eril, akan Dijadikan Pusat Dakwah Cimaung dan Dibangun Pesantren
Ia juga meminta agar diberi waktu untuk menenangkan hati atas wafatnya Eril di sungai Aare, Bern, Swiss beberapa waktu lalu.
"Nanti ada waktunya. Ada waktu saya bicara lebih baik dan lebih panjang."
"Tapi ini kami izinkan untuk menyesuaikan diri beradaptasi dengan situasi yang kami alami, izin tidak ada pertanyaan dulu nanti diberitahukan," sambungnya.
Dilansir Tribunnews.com, Ridwan Kamil mengungkapkan perasaannya selama proses pencarian Eril.
Ia menyebut hilangnya Eril selama 14 hari dan tanpa kepastian merupakan sesuatu yang melelahkan.
Namun di balik itu, Ridwan Kamil mengaku memperoleh pelajaran terkait hilangnya Eril yaitu kehidupan putra sulungnya yang singkat, tetapi dianggap penuh manfaat.
“Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, namun kami pun banyak mendapat pelajaran dan kearifan."