Karena Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk mencopot atau mengganti jajaran menterinya.
Baca juga: Respons Istana Terkait Isu Reshuffle Kabinet 15 Juni 2022: Jokowi Tahu yang Jadi Kebutuhan Kabinet
"Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan aja ya terserah presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa."
"Tapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada presiden," kata Pramono dikutip Tribunnews dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (14/6/2022).
Lebih lanjut Pramono menuturkan bahwa Presiden Jokowi sudah memimpin pemerintahan selama delapan tahun.
Sehingga Presiden Jokowi sudah pasti lebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dalam kabinet yang dipimpinnya.
"Ya yang jelas presiden kan beliau sudah 8 tahun di pemerintahan ini dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini. Sehingga beliau sangat tahu lah," ungkap Pramono.
PAN Disebut Dapat Satu Kursi
Diketahui, Partai Amanat Nasional (PAN) juga turut masuk ke dalam gerbong pemerintahan Jokowi.
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto pun mengamini pernyataan tersebut.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, PAN akan mendapatkan satu kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Namun, Bima tak menyebutkan siapa kader PAN yang akan mengisi kursi menteri tersebut.
Meski demikian, kata Bima, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah menyiapkan nama-nama kader yang akan mengisi kursi menteri nantinya.
"Informasinya kalau posisi menteri mungkin satu. Tetapi yang lainnya belum kami pastikan,"
"Kami percayakan sepenuhnya ke ketua umum apakah ketua umum mengusulkan kader atau bahkan ketua umum sendiri itu, kami serahkan sepenuhnya kepada ketum," kata Bima, Selasa (14/6/2022) dilansir Kompas.com.