News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polri Turun Tangan Telusuri Pembuat Foto Editan Stupa Mirip Presiden Jokowi di Medsos

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roy Suryo tanggapi penundaan kebijakan naiknya harga tiket Candi Borobudur. Yunarto Wijaya soroti dua foto editan wajah stupa yang diunggah Roy Suryo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mendalami beredarnya foto stupa Candi Borobudur yang diedit mirip dengan wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Foto tersebut kini tengah viral di media sosial.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa kasus tersebut kini tengah ditangani Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

"Sedang didalami dan profiling oleh siber," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Hikmahbudhi Kecam Roy Suryo Cuit Foto Editan Stupa Candi Borobudur Mirip Wajah Jokowi

Lebih lanjut, Dedi mengingatkan masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial.

Menurut Dedi, konten yang diunggah tak boleh mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

"Dalam gunakan medsos harus bijak, menghormati hak-hak orang lain, menjaga toleransi dan persatuan dan kesatuan," ungkap dia.

Di sisi lain, Dedi juga mengingatkan jejak digital setiap unggahan di media sosial bisa dilacak.

Sebaliknya, setiap pelanggaran bisa dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Karena jejak digital bisa dijadikan bukti dalam proses hukum sebagaimana diatur dalam UU ITE," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Foto stupa Candi Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.

Gambar tersebut kemudian diukutip mantan politikus Partai Demokrat, Roy Suryo, melalui akun media sosialnya.

Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) pun mengecam aksi Roy Suryo yang mencuit ulang gambar stupa hasil editan itu.

Menurut Hikmahbudhi, hal tersebut seharusnya tak patut dilakukan oleh seorang intelektual seperti mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini