TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik dua menteri dan tiga wakil menteri terbaru pada Rabu (15/6/2022).

Hal ini dilakukan Jokowi setelah melakukan reshuffle atau merombak kabinet dengan mengganti dua pembantunya.

Adapun dua menteri yang diganti adalah Muhammad Lutfi yang mengisi pos Menteri Perdagangan (Mendag) dan Sofyan Djalil yang menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR).

Keduanya digantikan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sebagai Mendag dan mantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Baca juga: Cerita Zulkifi Hasan Jadi Menteri: Ditelepon Malam Hari, Diminta Presiden Datang ke Istana

Baca juga: PROFIL 2 Menteri dan 3 Wakil Menteri Baru di Kabinet Indonesia Maju, Ada Ketua Umum Parpol

Dengan masuknya Zulkifli Hasan dalam Kabinet Indonesia Maju, maka ada empat ketua umum partai politik (parpol) yang menjadi pembantu presiden.

Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian.

Kemudian Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Nama selanjutnya adalah Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa yang mengisi pos Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Selain itu, jumlah menteri yang berasal dari parpol bertambah satu orang, dari sebelumnya 17 orang menjadi 18 menteri.

Dengan demikian, komposisi latar belakang sosok menteri pun selisih satu, yaitu 18 dari partai dan 16 non-partai dari total 34 menteri.

Selain melantik dua menteri baru, Presiden juga mengangkat tiga wakil menteri yang ketiganya kader partai politik.

Mereka adalah John Wempi Wetipo dari PDIP sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri; Afriansyah Noor dari PBB sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Nama terakhir yang ikut dilantik adalah kader PSI, Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Dengan dilantiknya para pembantu presiden terbaru ini, Jokowi memiliki 34 menteri dan 16 wakil menteri.