Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh turut menyoroti terkait kasus kelangkaan minyak goreng yang dialami masyarakat Indonesia beberapa waktu kemarin.
Paloh mengatakan, kelangkaan tersebut merupakan suatu keadaan atau realita kehidupan bangsa Indonesia yang masih jauh dari harapan.
Hal itu disampaikan Paloh saat dirinya memberikan sambutan dalam agenda penutupan Rakernas NasDem di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Partai NasDem Umumkan 3 Nama Bakal Calon Presiden 2024, Salah Satunya Jenderal Andika Perkasa
"Tetapi realitas kehidupan yang ada dalam interaksi sosial membuat kita harus bisa menerima fakta objektif yang ada kita masih jauh dari harapan," ucap Paloh di depan para kader NasDem.
Paloh menambahkan, permasalahan sepeti itu selayaknya tidak harus terjadi di Indonesia yang notabenenya merupakan salah satu negeri penghasil minyak terbesar.
Namun dirinya meyakini ada yang salah dalam penanganan terhadap penjaminan ketersediaan minyak goreng di tanah air.
"Negara dengan produksi minyak yang terbesar misalnya, palm oil, kan kita kesulitan minyak goreng berbulan-bulan, ini sebuah hal yang bisa membikin hati kita bertanya apa yang salah?" ucap dia.
Bahkan saat permasalahan itu timbul, pemerintah dan stakeholder terkait tidak bisa dengan cepat menanganinya.
Baca juga: Di Depan Kader NasDem, Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Puji Kepemimpinan Jokowi
Padahal menurut Paloh, permasalahan itu hanya sebagian kecil jika mengingat posisioning Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA).
Oleh karenanya dirasa perlu untuk melakukan gerakan perubahan oleh generasi penerus sebagaimana pesan yang disampaikan Paloh kepada kadernya.
"Urusan tetek-bengek seperti ini saja memerlukan waktu yang terlalu lama untuk penyelesaian nya, inilah saudara-saudara kenapa kita harus terus menerus berjuang untuk membawa misi gerakan perubahan," ucap Paloh.
"Karena esensi gerakan perubahan itu adalah perubahan sikap mental dari seluruh apa yang kita miliki," tukas dia.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas yang mengatakan, dirinya akan fokus mengurusi masalah pangan di Indonesia.