Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai apa yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir, memberikan laporan hasil audit investigasi sejumlah perusahaan pelat merah kepada Kejaksaan Agung (Kejagung).
Seperti diketahui, hasil laporan yang diberikan Erick Thohir, Januari lalu, berbuah penyidikan oleh Kejaksaan Agung, seperti dugaan korupsi di PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, juga PT Waskita Beton Precast.
Karena itu, Boyamin meminta dua menteri baru, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, mengikuti langkah Erick Thohir bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dalam membongkar praktik mafia.
"Menteri Perdagangan dan Menteri ATR/BPN dipecat sangat terkait dengan mafia minyak goreng dan mafia tanah. Dua kasusnya kini ditangani Kejaksaan Agung. Jadi dua menteri baru harus segera datang ke Kejagung,” kata Boyamin kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Menurut Boyamin, apa yang dilakukan Erick Thohir sangat efektif dalam upaya bersih-bersih, termasuk penegakan hukum.
Baca juga: Kualitas Udara DKI Buruk, Menteri LHK: Saya Tidak Membela Diri Tapi Lihat Metode yang Dipakai
Masalahnya, Boyamin menilai Erick Thohir baru menjadi menteri pertama yang bersinergi langsung dengan lembaga penegak hukum, plus memberikan dukungan data investigasi, dalam usaha memberantas korupsi.
Karena itu, Boyamin menilai apa yang dilakukan Erick Thohir harus menjadi budaya di setiap kementerian.
"Apalagi kasus mafia minyak goreng dan mafia tanah sedang ditangani Kejaksaan Agung. Jadi sudah sebaiknya dua Menteri baru segera datang untuk bekerja sama, juga memberikan dukungan data," ujar Boyamin.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir pada Januari lalu memberikan laporan audit investigasi terkait pengelolaan keuangan di sejumlah perusahaan plat merah kepada Kejaksaan Agung.
Baca juga: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Nilai Naiknya Harga Bahan Pokok Bukan Ulah Mafia
Laporan tersebut langsung direspon Kejaksaan Agung dengan menggelar penyelidikan.
Kini, sejumlah perusahaan menjadi sasaran penyidikan Kejaksaan Agung, seperti dugaan korupsi Garuda, Krakatau Steel, juga Waskita Beton Precast.