TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut peta koalisi Pilpres 2024 saat ini masih sangat dinamis.
Kendati demikian, Ujang memprediksi bakal ada tiga hingga empat poros koalisi menghadapi Pilpres 2024.
Pertama, poros PDIP. Diketahui, PDIP merupakan satu-satunya parpol di parlemen yang bisa mengusung calon presiden (capres) tanpa perlu koalisi dengan parpol lainnya.
Kedua, poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ketiga, poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, yang dibentuk Gerindra dengan PKB.
"Poros keempat sisanya adalah NasDem, Demokrat dengan PKS. Nah ini memungkinkan," kata Ujang kepada Tribun, Rabu (22/6/2022).
Sementara itu jika ada tiga poros koalisi, Ujang memprediksi PDIP akan bergabung dengan Gerindra dan PKB, menghadapi KIB, dan poros koalisi NasDem-PKS-Demokrat.
"Kalau skemanya tiga pasang ya kemungkinan PDIP dengan Gerindra dan PKB," ucap Ujang.
Baca juga: Soal Potensi Koalisi PKS dan Usung Anies Baswedan, Surya Paloh: Kita Lihat Juga Isi Kantongnya
Kendati demikian, Ujang pesimistis poros PDIP, Gerindra dan PKB bisa terbentuk.
Pasalnya, ketiga parpol itu ingin memajukan kader atau pimpinannya sebagai capres ataupun cawapres.
"Misalkan Cak Imin juga minimal harus jadi capres atau cawapres, kalau tidak kan ya lari juga," ujarnya.
"Oleh karena itu, kalau dari PDIP, Gerindra dan PKB, kalau misalkan Puan maju, Prabowo maju, lalu Cak Imin akan tergusur dari capres atau cawapres, tentu PKB tidak mau. Jadi ini masih harus dikaji lebih ulang oleh ketiga partai itu karena prinsipnya koalisi itu sama-sama enak, sama-sama bisa berjuang," tandasnya.