News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rakernas II PDIP

Tri Rismaharini: Saya Percaya dengan Membesarkan Wong Cilik, Maka Negara Akan Maju

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kebudayaan Tri Rismaharini atau Risma di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (22/6/2022). PDIP Percaya dengan Membesarkan Wong Cilik, Maka Negara Akan Maju

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kebudayaan Tri Rismaharini atau Risma mengatakan, dalam menyosong kemenangan di Pemilu 2024, bukan hanya mengurusi politik kekuasaan, tetapi bagaimana turun ke bawah untuk bersama masyarakat terlebih wong cilik.

Hal tersebut disampaikan Tri Rismaharini usai menjadi pengisi materi pembekalan di hari kedua Rakernas II di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

“Karena saya percaya dengan membesarkan wong cilik, maka negara ini akan maju,” kata Risma.

Menteri Sosial ini pun menceritakan bagaimana pengalamannya saat menjadi Wali Kota Surabaya.

Saat di mana angka kemiskinan mencapai 32 persen dan kini sudah mencapai 4 persen.

Baca juga: Risma: Target PDIP di 2024 Bukan Hanya Menang, Melainkan untuk Masa Depan Indonesia Lebih Baik

“Kalau kita kemudian tangani dengan benar, itu suatu kekuatan. Kita tidak perlu kemudian menjadi besar tetapi bahwa yang paling penting adalah bagaimana bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari saja. Itu sudah dasar,” ungkap Risma.

Menurutnya, bagaimana wong cilik tersebut bisa survive dengan terbutuhi sandang dan pangannya.

Sebagai contoh, bagaimana kampung-kampung di Surabaya bisa mandiri dan berdikari.

Misalnya, ada kampung nastar, lontong, jahit dan pakaian. Di mana setiap kampung tersebut membuat satu jenis usaha tersebut. 

“Kemudian kita penduduk besar juga, punya peluang, punya potensi untuk bisa dikembangkan oleh wong cilik. Ada yang datang ke tempat saya bilang, ‘bu saya tidak bisa jahit. Oke kita kamu training jahit dan ternyata dia sekarang sudah ekspor. Pegawai dia sudah 200,” jelas Risma.

“Jadi karena itu kenapa kita memang mencoba bagaimana keluarga miskin, keluarga wong cilik ini bisa berdaya. Itu sebetulnya yang utama, caranya adalah bagaimana menekan pengeluaran dan kemudian meningkatkan pendapatan,” sambungnya.

Menurut Risma, jika ini akhirnya dijalankan secara serius, maka membuat ekonomi mereka jauh lebih baik.

“Akhirnya dia bisa bayar pajak negara, kemudian bisa beli-beli lebih, bisa rekreasi, dan sebagainya,” tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini