News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Sekjen PDIP Sebut Megawati Memiliki Empat Perspektif dalam Membangun Koalisi Politik 2024

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati memberikan kritikan pada parpol lain, bahwa tidak ada koalisi di sistem ketatanegaraan Indonesia. Hal tersebut dikatakannya dalam Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022). (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) dinilai masih membuka kemungkinan membangun Poros Koalisi di Pilpres 2024.

Meskipun saat ini partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini adalah satu-satunya Parpol yang memenuhi syarat mengusung pasangan capres-cawapres tanpa koalisi.

Sebab PDIP memiliki lebih dari 20 persen kursi parlemen.

Soal poros kerja sama politik ini, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Megawati selalu memiliki empat perspektif dalam membangun koalisi politik.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Sebut PDIP Tidak Mudah Berkoalisi dengan Partai Demokrat di Pilpres 2024

Hal itu disampaikan Hasto di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

"Di dalam pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, melihat Ibu Megawati perspektifnya jelas, yakni perspektif ideologis, perspektif historis, perspektif kerakyatan, dan perspektif masa depan Indonesia Raya. Empat 4 hal itu," kata Hasto.

Hasto menjelaskan, dari empat perspektif itu, maka sudah jelas pijakan sikap PDI Perjuangan sangat terukur, tidak banyak melakukan manuver-manuver politik.

"Dengan empat perspektif itu, Ibu Megawati adalah sosok pemimpin yang sebenarnya tidak banyak manuver-manuvernya. Manuvernya untuk Indonesia Raya, itu yang dilakukan oleh Ibu Megawati," ucap Hasto.

Menurut Hasto, hal tersebut membuat PDIP semakin kokoh dan kuat, bahkan punya komitmen yang jelas terhadap yang namanya kerja sama politik.

"Sehingga meskipun pernah ditinggal dalam kerja sama dalam tahun 2009, nilai Satyam Eva Jayate (bahasa Sanksekerta: hanya kebenaran yang berjaya, red) itu akan terbukti," tegas Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini