News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ciri-ciri Strict Parents, Punya Standar Tinggi pada Anak dan Merasa Selalu Benar

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak sekolah membawa beban berat di tasnya - Ciri-ciri Strict Parents, punya standar tinggi pada anak dan merasa selalu benar. Strict parents tidak mentolerir kesalahan anak.

TRIBUNNEWS.COM - Strict parents adalah orang tua yang memiliki standar tinggi pada anaknya.

Pola asuh strict parents ditandai dengan peran dominan orang tua dalam menentukan pilihan.

Ciri-ciri strict parents lainnya adalah orang tua yang bertindak sewenang-wenang dengan aturan yang ketat.

Strict parents juga menuntut anaknya menjadi sempurna dalam banyak hal.

Secara lengkap, berikut ini ciri-ciri strict parents, dikutip dari Parenting for Brain.

Ciri-ciri Strict Parents

Baca juga: Rentan Serang Anak Usia di Bawah 10 Tahun, Flu Singapura Tak Perlu Ditakuti Tapi Harus Diwaspadai

1. Memiliki banyak aturan ketat dan menuntut

Ciri strict parents yang khas adalah sifat otoriter terhadap anaknya.

Mereka sering memberikan aturan ketat dan tuntutan pada anak.

Biasanya, aturan ketat tersebut diterapkan dalam kehidupan di rumah dan di tempat umum.

Beberapa strict parents kadang tidak menyampaikan aturan pada anak.

Strict parents menganggap dan mengharapkan anak dapat paham dan mengerti peraturan tersebut, tanpa diberi tahu.

2. Menuntut anak untuk mematuhi mereka

Strict parents biasanya memaksa anaknya untuk mematuhi aturan yang mereka tetapkan.

Mereka akan berdalih aturan itu adalah demi masa depan sang anak.

Strict parents akan memberi harapan yang tinggi pada anak, sehingga mereka menerapkan aturan dengan ketat.

Baca juga: Fakta dan Mitos Seputar Mental Health, Bisakah Anak-anak Alami Masalah Kesehatan Mental?

3. Enggan memberikan penjelasan pada anak

Strict parents tidak membiarkan anaknya mempertanyakan otoritas orang tua.

Mereka membatasi anak agar tidak banyak bertanya mengapa anak harus melakukan sesuai perintah mereka.

Tidak jarang pula, strict parents bahkan berteriak pada anak dan jarang memberi dukungan maupun pujian.

Hal ini dikarenakan, strict parents lebih mementingkan disiplin dari anak, dibandingkan kesenangan pada pola asuhnya.

4. Menghukum berat karena melanggar aturan

Strict parents akan menghukum anak karena melanggar aturan yang telah mereka tetapkan.

Biasanya, hukuman tersebut dapat berupa hukuman fisik yang dapat melukai anak.

Contoh hukuman strict parents yaitu mulai dari pukulan, menarik telinga, dan lain sebagainya.

Pada umumnya, hukuman fisik akan diberikan jika anak tidak mampu memenuhi ekspektasi strict parents.

Baca juga: FAKTA Pria Beratribut Polisi yang Tusuk Ibu dan Anak di Bekasi Ditangkap, Polisi Ungkap Motif Pelaku

5. Tidak responsif terhadap anak-anak mereka

Strict parents biasanya terlihat dingin.

Mereka tidak responsif dengan perkembangan anaknya.

Strict parents cenderung minim memberikan kasih sayang, sehingga anak tumbuh tanpa mengenal rasa kasih sayang.

6. Menggunakan kata-kata yang memalukan dan kasar

Strict parents dapat menggunakan kata-kata kasar pada anak dengan harapan mereka akan mematuhi perintah mereka.

Kata-kata kasar juga digunakan untuk memberi kesan tegas, sehingga anak tidak berani menentang perintah mereka.

Sikap kasar yang ditunjukkan strict parents dapat membuat hubungan orang tua dan anak menjauh.

7. Melarang anak terlibat dalam pengambilan keputusan

Strict parents melarang anak untuk memutuskan sesuatu.

Hal ini terjadi karena strict parents menganggap anak tidak memiliki hak dan dapat berakibat fatal jika ia memutuskan sesuatu.

Strict parents akan langsung memberikan pilihan pada anak untuk mereka jalani.

8. Memiliki harapan tinggi yang tidak realistis

Ilustrasi anak belajar karena perintah strict parents. (Freepik)

Sering kali strict parents berharap terlalu tinggi pada anak.

Anak menjadi terbebani ekspektasi yang mungkin tidak bisa mereka penuhi.

Biasanya harapan strict parents bersifat tidak realistis dan berlebihan.

9. Tidak mentolerir kesalahan

Strict parents adalah sosok yang tidak mentolerir kesalahan sekecil apa pun.

Mereka melarang anak berbuat salah, karena dapat merusak usaha yang mereka lakukan untuk masa depan anak.

Strict parents sering menuntut anak menjadi sempurna dalam berbagai hal.

10. Merasa selalu benar

Strict parents merasa benar dalam banyak hal.

Mereka bersikap sewenang-wenang pada anak karena merasa benar dan mengetahui apa yang terbaik untuk anak.

Akhirnya, mereka memaksakan cara yang menurut mereka benar dan menuntut anak agar berhasil mewujudkan harapan mereka sesuai jalan yang telah dipilihkan.

Strict parents tidak memberikan kesempatan pada anak untuk membuktikan dirinya sendiri dapat sukses dengan cara yang ia pahami.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Pola Asuh Orang Tua

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini