News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pimpinan MPR: Segera Manfaatkan Peluang yang Kita Miliki untuk Jawab Tantangan Krisis Global

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti krisis global saat ini dengan mengedepankan potensi lokal.

Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Vivi Yulaswati mengungkapkan kondisi dunia saat ini masih dipengaruhi kenaikan harga pangan dan energi yang tinggi.

Akibatnya, ujar Vivi, terjadi peningkatan food insecurity di sejumlah negara akibat konflik, ketidakamanan dan cuaca ekstrem.

Menurut Vivi, ketahanan pangan Indonesia relatif baik dengan catatan harus didukung ketersediaan air yang cukup, terutama di Indonesia Timur.

Pertumbuhan ekonomi antar daerah, ungkap Vivi, saat ini masih menyisakan sejumlah daerah yang pertumbuhan ekonominya negatif.

Pada kondisi saat ini, tambahnya, keberadaan jaring pengaman sosial sangat penting. "Kita harus bisa memanfaatkan ekspor sumber daya alam kita tidak dalam bentuk mentah, tapi lewat bahan olahan," tambahnya.

Langkah yang sedang dijalani Pemerintah saat ini, ujar Vivi, berupaya menerapkan penyaluran pengaman sosial yang lebih komperhensif lewat perbaikan data, dan tidak sekadar charity.

Namun, tambahnya, lebih kepada aspek penguatan SDM dalam upaya memberi perhatian kepada kelompok miskin dan rentan.

Presiden Direktur Celebes Capital, Bambang Adi Prasetyo menilai kondisi pergerakan ekonomi yang terjadi saat ini merupakan sebuah siklus, seperti dalam sebuah bejana berhubungan. Pergerakan ekonominya, tergantung oportunity di sektor-sektor yang dinilai menguntungkan.

Bagi investor, jelas Bambang, yang dicari adalah yield yang tinggi, sehingga selalu mencari instrumen baru. "Selalu ada peluang dalam setiap tantangan yang ada," ujarnya.

Berdasarkan analisa Bambang, ada tiga sektor yang sangat dibutuhkan dunia saat ini yaitu sektor pangan, energi dan air. Dengan berfokus pada pengembangan di tiga sektor tersebut, tambah Bambang, diharapkan Indonesia bisa meningkatkan daya tahan ekonominya.

Peneliti INDEF bidang Ekonomi Industri, Perdagangan dan Investasi, Ahmad Heri Firdaus berpendapat, tidak stabilnya kondisi global menyebabkan sejumlah negara melakukan kebijakan pembatasan ekspor yang berdampak pada menipisnya pasokan dunia.

Menurut Ahmad, bila Pemerintah tidak mampu mengatasi subsidi BBM seiring dengan kenaikan harga minyak dunia akan menciptakan inflasi yang semakin tinggi. "Defisit APBN 3 persen menjadi sulit terwujud," ujarnya.

Menurut Ahmad, dalam setiap krisis pasti ada pemicunya sehingga kita harus mampu memitigasi dan mengelola faktor pemicunya agar mampu mengatasi krisis itu.

Sejumlah upaya yang harus dilakukan, tambah Ahmad, antara lain adalah menjaga produktivitas masyarakat lewat sejumlah insentif usaha, peningkatan pemanfaatan produk dalam negeri dan penerapan non tariff measures (NTMs) untuk impor sehingga barang-barang yang diimpor benar-benar meningkatkan produktivitas di dalam negeri. "Bukan antiimpor, tetapi impor kita harus selektif," tegasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini