News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Polri Tanggapi Pernyataan Mayjen (Purn) Seno Ketua RT Rumah Ferdy Sambo yang Sebut Ada Kejanggalan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo secara singkat merespons keanehan yang diungkap Ketua RT di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan jawaban singkat atas pernyataan Ketua RT di Rumah Ferdy Sambo Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto soal keanehan pergantian CCTV.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo secara singkat merespons keanehan yang diungkap Ketua RT di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Menurut Dedi Prasetyo, pernyataan resmi akan segera diungkap tim khusus (timsus) yang telah dibentuk untuk menangani kasus tersebut.

"Timsus agar bekerja dulu. Itu supaya tidak ada penafsiran yang berbeda-beda," ujar Irjen Dedi, Kamis (14/7/2022).

Diberitakan sebelumnya, Seno Sukarto, Ketua RT kawasan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo memberi keterangan soal kasus baku tembak polisi. 

Ketua RT 05 RW 01 di kawasan Duren Tiga Jakarta itu mengatakan ada penggantian decorder CCTV Komplek Polri tersebut. 

Seno menyebut penggantian tersebut dilakukan sehari setelah kejadian penembakan atau pada hari Sabtu (9/7/2022). 

Namun, ia baru mengetahui bahwa CCTV tersebut diganti pada Senin (11/7/2022).

Baca juga: Alasan Polisi Ganti Decoder CCTV Sehari usai Insiden Maut Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo

"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya yang di pos, ya dari mereka (yang ganti), saya tahunya hari Senin," katanya Rabu (13/7/2022) sebagaimana dilansir Tribun Jakarta. 

Akibat dari penggantian tersebut, Seno mengaku tidak bisa melihat rekaman CCTV di sekitar kawasannya pada saat kejadian adu tembak.

Hal itu juga membuatnya tidak bisa mengetahui bagaimana korban dibawa atau dievakuasi.

Apakah usai insiden terjadi, korban diangkut menggunakan ambulans atau justru mobil pribadi. 

"Saya tanya sama Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru, alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," ucapnya. 

Lanjut Seno menyinggung soal CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo. 

Ia mengaku tidak mengetahui, apakah decorder CCTV dirumah Kadiv Propam tersebut rusak atau tidak. 

Pria yang merupakan purnawirawan jenderal polisi bintang dua hanya mengatakan, jika ada CCTV rumah rusak pihaknya yang akan memperbaiki. 

"Kalau (CCTV) yang di luar masih aktif. Yang di dalam saya enggak tahu, yang punya rumah. Kecuali CCTV yang punya rumah mati, kita yang perbaiki," ujarnya.

Adapun sebelumnya kepolisian memberi keterangan bahwa CCTV rumah dinas Irjen Sambo sudah dua minggu tidak menyala karena decordernya rusak. 

Sosok Seno Sukarto

Seno Sukarto adalah seorang mayor jenderal purnawirawan bintang 2 polisi.

Sebagai informasi, saat bergabung dengan TNI di bawah ABRI, para perwira tinggi polisi menyandang pangkat yang sama dengan TNI AD.

Kembali ke Seno Sukarto, ia mengatakan, sejak adanya perisitwa penembakan pada, Jumat, 8 Juli 2022, yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu, tidak ada satupun anggota polisi yang datang untuk memberikan informasi.

"Sampai sekarang saya ketemu aja enggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT," kata Seno saat ditemui di rumahnya, Rabu (13/7/2022).

Kata Seno, bahkan pengambilan alat CCTV di pos keamanan komplek yang dilakukan polisi baru diketahuinya pada Senin, 11 Juli 2022.

Bahkan, sampai sekarang dirinya tidak mengetahui alasan di balik pengambilan decoder tersebut.

"Sampai sekarang saya ketemu aja enggak (dengan polisi), terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT. Saya tanya sama satpam, dia aja enggak tahu diganti yang baru alatnya ininya (decoder)," jelasnya.

Sosok Seno Sukarto ternyata bukan pria sembarangan.

Baca juga: Polisi Diminta Usut Potensi Penyiksaan pada Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Pria kelahiran kelahiran 1938 itu rupanya pernah menjabat 2 kali sebagai Kapolda saat masih berdinas di Polri, yakni Kapolda Aceh dan Kapolda Sumatera Utara.

Seno bercerita, jabatan terakhirnya semasa dinas yakni sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena Kapolri).

Ferdy Sambo Menangis Dipelukan Kapolda Metro Jaya

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo menangis dipelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Momen itu terekam dalam sebuah video berdurasi 24 detik yang tersebar di kalangan awak media.

Fadil menyebut kedatangannya menemui Ferdy Sambo adalah sebagai bentuk dukungan moral agar bisa tegar dalam kasus yang sedang dialaminya.

"Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menerangkan sebagai manusia, permasalahan apapun bisa terjadi pada siapapun.

"Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapapun," ucapnya.

Dari video tersebut, Ferdy Sambo menghampiri Fadil Imran yang sudah menunggu di ruang kerjanya.

Hal ini terlihat karena terpampang sebuah foto Ferdy Sambo berdampingan dengan foto Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Pertemuan yang hangat itu diawali dengan jabatan tangan antara keduanya.

Setelah itu, Fadil langsung memeluk Ferdy Sambo.

Terlihat, Ferdy Sambo menangis di pundak Jenderal bintang dua itu.

Pelukan hangat itu terlihat cukup lama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini