TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orang tua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, disebut masih mengalami trauma atas kematian anaknya dalam kasus dugaan baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Hal itu dikatakan oleh satu di antara kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak saat hendak membuat laporan polisi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).
"Orang tua Brigadir J kita harapkan tadinya ikut tetapi masih trauma jadi masih belum berani datang kesini karena traumatik," kata Kamarudin Simanjuntak kepada wartawan.
Meski begitu, Kamarudin Simanjuntak mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi khususnya kepada keluarga Brigadir J dalam menangani kasus tersebut.
"Komunikasi terakhir jam 03.00 dini hari tadi di Jakarta," ucap Kamarudin Simanjuntak.
Sebelumnya, informasi keberangkatan ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat dikonfirmasi oleh pihak keluarga.
Melansir Tribun Jambi, tujuan Samuel terbang ke Jakarta untuk menemui pengacara yang akan mendampingi kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Selain itu, Samuel dijadwalkan untuk bertemu dengan keluarga besar marga Hutabarat di Jakarta.
"Bertemu sama keluarga kedua belah pihak antara Simanjutak dan Hutabarat," kata Rohani Simanjuntak, bibi dari Brigadir Yosua atau J.
Samuel dipastikan berangkat ke Jakarta seorang diri dari Jambi.
"Ya seorang diri," sebut Rohani melalui pesan Whatsapp, Minggu (17/2022).
Baca juga: Sepi, saat Ini Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo Masih Dipasangi Garis Polisi
Untuk mendampingi kasus ini, pihak keluarga telah menunjuk kuasa hukum yakni Komaruddin Simanjuntak. Penunjukan Kamaruddin Simanjuntak sebagai kuasa hukum keluarga dilakukan sejak Kamis (14/7/2022).
Komaruddin Simanjuntak, disebut berkantor di Jakarta.
"Ya, Kamis kemarin. Kita lihat kondisi dahulu dan baru kita tunjuk kuasa hukum," kata Samuel, ayah Brigpol Nofriansyah, Jumat (16/7/2022).
Baku Tembak Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo
Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Lapor ke Bareskrim, Kuasa Hukum Bawa Bukti Foto Luka Jenazah Brigadir J yang Diduga Bekas Dianiaya
Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.
Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.
Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.
Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.
“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.
Diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam. Sedangkan Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri KadivPropam
Kapolri Bentuk Tim Khusus
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo merespos soal kasus baku tembak antar ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, juga ada As SDM," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
"Termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," jelasnya.
Baca juga: Ragu dengan Autopsi Polisi, Kuasa Hukum Brigadir Yosua Hutabarat Minta Dilakukan Autopsi Ulang
Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri ini menyebut pihaknya juga sudah berkooridnasi dengan pihak eksternal institusi Polri dalam mengawal kasus tersebut.
"Satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM terkait isu yang terjadi sehingga di satu sisi kita tentunya mengharapkan kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif," ungkapnya.