TRIBUNNEWS.COM - CEO Haagen-Dazs Dita Soedarjo menyampaikan permintaan maaf soal polemik produk es krim varian vanilla miliknya yang ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Pernyataannya tersebut ia sampaikan melalui laman instagram pribadinya @ditasoedarjo.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan kami senantiasa berupaya untuk selalu memberikan yang terbaik kepada seluruh pelanggan setia Haagen Dazs!," tulis Dita, Rabu (20/7/2022) dalam instagramnnya.
Dalam unggahannya, ia juga meminta para pembeli yang sudah terlanjur membeli varian rasa vanilla untuk menukarkan dengan varian lainnya.
Selain itu Dita juga menjelaskan, Haagen-Dazs Indonesia tak hanya menarik produk es krim rasa Vanilla.
Namun, pihaknya juga menghentikan penjualan 11 varian produk es krim lainnya.
Baca juga: Singapura Juga Setop Peredaran Es Krim Rasa Vanila Merek Haagen-Dazs yang Mengandung Pestisida
Hal tersebut dikatakannya demi keamanan, kesehatan dan kenyamanan para pelanggan.
Diketahui, BPOM menghentikan peredaran es krim Haagen-Dazs rasa vanila mulai 19 Juli 2022.
Penarikan es krim Haagen-Dazs rasa vanila juga terjadi di Prancis dan Singapura.
Penyebab Produk Haagen-Dazs Ditarik BPOM
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, BPOM meminta importir untuk melakukan penarikan Es Krim Rasa Vanila merek Haagen-Dazs asal Prancis.
Sebab, pada produk tersebut diduga mengandung Etilen Oksida (EtO) dengan kadar yang melebihi batas yang diizinkan.
Etilen oksida (C₂H₄O) adalah gas yang mudah terbakar dengan bau yang agak manis, dikutip dari cdc.gov.
Etilen Oksida adalah zat yang sering dilaporkan menjadi penyebab kanker, seperti limfoma dan leukimia, dikutip dari Cancer.