Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan bahwa Pemilu 2024 akan berbeda.
Cak Imin mengibaratkan 2024 nanti akan rumit lantaran pelaksanaan Pemilu digelar di tengah ancaman krisis dan pemulihan ekonomi.
"Kita akan melaksanakan Pemilu di suasana ekonomi yang sulit, kita akan melaksanakan pemilu di suasana-suasana krisis bahkan resesi," kata Cak Imin dalam sambutannya secara virtual di acara Harlah PKB ke-24 di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (23/7/2022).
Baca juga: Harlah ke-24 PKB, Cak Imin Pasang Target 100 Kursi Senayan Pada Pemilu 2024
Cak Imin menilai diperlukan persiapan sebaik mungkin dalam menghadapi Pemilu 2024.
Menurutnya persiapan bisa diawali dengan menguatkan barisan kader.
Dia lalu mengatakan bahwa kondisi Pemilu 2024 nanti diprediksi sama pelaksanaannya seperti 1999.
Menurutnya, semangat PKB pada Pemilu 1999 harus bisa diulang.
"Kita tahu persis waktu 1999 di mana kader masyarakat bahu membahu ketika menghadapi kompetisi pemilu tahun 1999. Energi ini harus kita ulangi kita bangun kembali pada tahun 2024. Energi kebersamaan energi rapatkan barisan, energi gotong royong, energi bahu membahu, harus terus digelorakan dimantapkan, tentu dengan berbagai cara," ujar dia.
Cak Imin pun meminta kader solid dan menjaga kebersamaan.
Menurutnya, kader harus bisa memastikan data yang jelas dalam menghadapi pemilu.
Baca juga: Kuatkan Penanganan Pelanggaran Pemilu 2024, Bawaslu Revisi 4 Peraturan
"Kita harus benar-benar mengerjakan seluruh tahapan ini dengan ilmu, dengan analisa, dengan data, dengan kalkulasi yang tepat," kata dia.
Wakil Ketua DPR RI itu meminta kepada jajaran PKB agar terus melakukan perekrutan kader baru.
"Kader baru jadi harus diperbanyak kaum profesional, kaum berbasis kultur ini harus diperbanyak lagi," kata Cak Imin.