Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencapai 89 persen. Ini berdasarkan hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, mengatakan tingkat kepercayaan masyarakat kepada TNI tinggi karena pimpinan TNI mengambil keputusan secara transparan.
Dia mencontohkan penanganan kasus Kopral Dua (Kopda) Muslimin yang diketahui melakukan empat kali pembunuhan berencana dengan target istrinya.
Bahkan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachmanmenghadiri sesi jumpa pers kasus Kopda M di Mapolda Jawa Tengah, pada Senin kemarin.
“Misalnya contohnya dia (Dudung Abdurrachman,-red) tidak membela bawahannya ketika melakukan kesalahan seperti kopral Muslimin. Saya kira itu lebih cepat meningkatkan kepercayaan," kata dia, dalam keterangannya, pada Selasa (26/7/2022).
Selain itu, kata dia, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI tinggi karena tak lepas dari pimpinan TNI yang sering bersilaturahmi kepada ormas keagamaan.
Dan, kata dia, TNI menggandeng masyarakat sebagai bagian vital menjaga keamanan.
"Masyarakat digandeng menjaga keamanan dan keuutuhan bangsa," kata dia.
Selain itu, dia meminta pimpinan TNI tidak mencampuri urusan paham keagamaan. Tapi, lanjut Cak Nanto, pimpinan TNI bisa menindak kolompok radikal karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga: Kondisi Terakhir Rina Wulandari Korban Penembakan di Semarang yang Diotaki Suaminya Kopda Muslimin
“Masuk ke dalam ranah-ranah sebenarnya yang bukan tanggungjawabnya saya kira perlu dikurangi. Ke depan upaya membangun TNI yang luar biasa bagaimana menindak dari ajaran-ajaran radikal perlu ditindak tegas,” ujarnya.
Dia meminta upaya mengedapankan langkah pendekatan humanis dan persuasif jika menemukan kesalahan palanggaran anggotanya.
“Harapannya bagaimana pengawalan internal menjadi TNI yang humanis karena itu sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan publik,” tambahnya
Jenderal Dudung menjenguk korban
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022).
Dalam kunjungannya bersama pejabat utama TNI AD dan Kodam IV/Diponegoro, Dudung menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang menimpa Rina.
Rina dirawat di rumah sakit tersebut setelah dipindahkan perawatannya seusai menjalani operasi pengangkatan satu proyektil yang bersarang di perutnya dari Rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang.
Baca juga: Penembakan Istri TNI Terungkap dengan Cepat, KSAD Berikan Penghargaan Kepada Tim Gabungan
Saat ini Rina menjalani perawatan lebih intensif di RSUP Kariadi Semarang.
Kunjungan itu disebutkan sebagai wujud tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian empati Dudung kepada keluarga besar TNI AD guna membantu menenangkan dan memberikan rasa aman sehingga dapat meningkatkan potensi kesembuhan korban.
"Saya sangat prihatin dan berharap ibu Rina Wulandari bisa segera pulih dan beraktivitas seperti sedia kala," kata Dudung dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD pada Senin (25/7/2022).
Pada kesempatan kunjungan Dudung dan Rachma tidak dapat menyembunyikan keharuannya bertemu dengan putra-putri dari korban.
Sebelumnya Dudung juga telah memberikan penghargaan kepada 74 personel gabungan TNI-Polri di Lobi Mapolda Jateng yang berhasil dengan cepat menangkap pelaku penembakan istri anggota Yonarhanud 15/DBY tersebut. (*)