TRIBUNNEWS.COM - Peti jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah diangkat dari pusaranya pada Rabu (27/7/2022) sekira pukul 08.27 WIB.
Beberapa penggali dari ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) pun langsung mengangkat peti jenazah Brigadir J.
Saat peti diangkat, beberapa anggota kepolisian langsung membuat barikade yang diduga bertujuan untuk masyarakat yang berada di lokasi pemakaman agar tidak melihat peti jenazah Brigadir J.
Beberapa menit kemudian, anggota polisi pun langsung membubarkan diri.
Selanjutnya, peti jenazah pun langsung dibawa oleh beberapa anggota dari ormas PBB ke mobil ambulans yang akan mengantarnya ke RSUD Sungai Bahar sebagai lokasi dilakukannya autopsi ulang.
Berdasarkan tayangan di YouTube Kompas TV, jarak pemakaman menuju RSUD Sungai Bahar sekitar 2 kilometer.
Baca juga: Siang Ini, Komnas HAM Periksa CCTV dan Ponsel Terkait Kasus Tewasnya Brigadir J
Selang sekira 10 menit, mobil ambulans pengantar peti jenazah Brigadir J pun telah sampai di RSUD Sungai Bahar.
Sesampainya di RSUD Sungai Bahar, beberapa anggta dari ormas PBB pun membantu pengangkatan peti jenazah untuk dibawa ke ruang yang digunakan untuk autopsi ulang.
Pada proses autopsi ulang ini, Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo juga terpantau di RSUD Sungai Bahar.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Johnson Simanjutak sempat mendatangi RSUD Sungai Bahar pada Rabu tengah malam sekira pukul 00.05 WIB
Pada kesempatan itu, Johnson menggelar konferensi pers dan meyampaikan keinginan keluarga terkait autopsi ulang Brigadir J.
Baca juga: Peti Jenazah Brigadir J Diambil dari Makam, Dibersihkan Keluarga Sebelum Dibawa ke RSUD Sungai Bahar
Johnson mengatakan pihak keluarga menginginkan adanya fokus terkait luka Brigadir J seperti wajah, leher, hingga organ intim seperti kemaluan hingga dubur.
"Ya di kemaluan itu penting dicek, kemudian ada permintaan khusus dari pihak keluarga di bagian tenggorokan, seperti dimasukkan sesuatu yang merusak tenggorokan, kemudian rahang dan gigi," tuturnya dikutip dari Tribun Jambi.
Selain itu, dirinya mengungkapkan jaringan tubuh Brigadir J dapat digunakan ketika memang diperlukan dalam rangka penelitian lebih lanjut.