Putri Chandrawathi menangis bukan didampingi Irjen Ferdy Sambo, melainkan seorang asistennya.
“Tidak beberapa lama, Bu Putri keluar dari rumah dinas, kembali ke rumah pribadi didampingi asisten. Dia tampak menunjukkan wajahnya menangis,” jelas Damanik.
“Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi,” beber Taufan lagi.
Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain ke lokasi kejadian penembakan.
Diduga, mobil Provost ini datang atas perintah Irjen Ferdy Sambo untuk membawa jasad Brigadir J ke Rumah Sakit Kramat Jati. (Tribunnews/Gita/WartaKota)