TRIBUNNEWS.COM – Pengembangan berbagai perusahaan di dunia saat ini nyatanya sudah dibarengi dengan penerapan elemen keberlanjutan untuk menjamin masa depan lingkungan dan manusia. Upaya mendorong keberlanjutan ini pun menjadi inisiatif yang dicanangkan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) serta perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI).
Dalam wawancara bersama Tribunnews pada Jumat (29/07/2022), Chief Sustainability Officer PMI, Jennifer Motles menyampaikan pandangannya akan elemen keberlanjutan serta strategi yang dijalankan PMI dalam mendorong keberlanjutan.
Menurut Jennifer, elemen keberlanjutan bukan hanya tentang melakukan hal yang benar, namun juga memastikan bahwa upaya tersebut memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Hal tersebut juga menjadi bagian dari strategi PMI dalam menjalankan inisiatif keberlanjutan mereka.
“Dalam menyusun strategi dan inisiatif keberlanjutan di berbagai bidang, seperti perubahan iklim, konservasi air, dan lainnya, kami memastikan bahwa sumber daya dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan dampak positif,” ujar Jennifer.
Di sela-sela kunjungannya ke Indonesia, Jennifer pun menyaksikan secara langsung dampak positif yang telah dihasilkan dari strategi keberlanjutan PMI dan Sampoerna.
“Bagi saya, berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan banyak orang serta melihat dampak positif dari apa yang telah kami lakukan merupakan sebuah pengalaman yang menyentuh,” tambah Jennifer.
Pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari keberlanjutan
Dalam menerapkan inisiatif keberlanjutan, Jennifer menegaskan bahwa baik elemen manusia maupun lingkungan terkait erat satu sama lain. Karenanya, inisiatif keberlanjutan tidak dapat dilakukan dengan memprioritaskan salah satu elemen saja.
“Cara yang tepat untuk berkontribusi bukanlah memprioritaskan satu hal dibandingkan hal lain, namun lebih ke bagaimana kami berkontribusi secara nyata. Saat kami melakukan sesuatu yang komprehensif, maka kami pun dapat mengatasi berbagai isu keberlanjutan secara bersamaan,” sebutnya.
Hal senada ditegaskan oleh Vice President Sustainability Operations PMI, Mimi Kurniawan. Ia menyebut bahwa inisiatif keberlanjutan di PMI tidak hanya berkaitan dengan lingkungan, namun juga semua pihak yang berada di lingkungan tersebut.
“Keberlanjutan tidak hanya berkaitan dengan lingkungan, namun juga tentang apa yang bisa kita lakukan dalam menciptakan dampak positif untuk karyawan, serta bagi mereka yang terdampak oleh bisnis kita sehari-hari, baik secara langsung maupun tidak langsung,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita, mengatakan bahwa pada prinsipnya, PMI dan Sampoerna melihat bahwa keberhasilan tidak hanya tergantung pada profit yang diperoleh perusahaan, namun juga bagaimana perusahaan dapat berkontribusi kembali di lokasi perusahaan beroperasi.
Atas dasar tersebut, Sampoerna pada tahun 2007 mendirikan fasilitas pelatihan kewirausahaan, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang berlokasi di Pasuruan. Lewat SETC, Sampoerna memberikan fasilitas pemberdayaan dan pelatihan bagi warga sekitar untuk memulai usaha.
SETC telah memberikan bimbingan dan pelatihan kewirausahaan kepada 56.000 orang sejak pertama kali dibuka hingga saat ini. Jenis pelatihan yang diberikan pun sangat beragam, mulai dari pengolahan makanan, membatik, manajemen keuangan, hingga pelatihan ekspor.
Melalui SETC, Elvira menyebut bahwa Sampoerna berupaya membina dan memotivasi masyarakat untuk dapat berkomitmen pada hal yang mereka lakukan. SETC pun menjadi bagian dari upaya Sampoerna dalam berperan menggerakkan ekonomi nasional.
“Kami berharap bahwa para pelaku UMKM yang kami bina dapat berkontribusi untuk menggerakkan ekonomi daerah,” ujar Elvira.
Selain SETC, upaya Sampoerna dalam memberdayakan UMKM juga ditujukan bagi para pemilik toko kelontong melalui program Sampoerna Retail Community (SRC). Melalui program ini, Sampoerna memberikan pembinaan bagi toko-toko kelontong dan pedagang tradisional untuk bertahan, meningkatkan daya saing, berkembang, serta beradaptasi dengan digitalisasi.
SRC dibentuk pada tahun 2008 di Medan dan kini telah terdapat 165.000 anggota SRC yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Jennifer pun berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Sampoerna sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan PMI di Indonesia dengan berkunjung ke SETC di Surabaya dan toko kelontong anggota SRC.
“Saya tak hanya menyaksikan, namun juga menjadi bagian langsung dari pelatihan yang diberikan, di mana masyarakat dapat mempelajari keterampilan-keterampilan baru serta memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka,” tutur Jennifer.
Menurutnya, keberadaan SETC menghadirkan elemen kreativitas, kecerdasan, serta kepedulian bagi masyarakat sekitar, yang tak hanya membawa nilai positif bagi komunitas lokal.
“Perusahaan kami, Sampoerna, menjadi sebuah contoh akan bagaimana kami bekerja dengan komunitas lokal dan memberdayakan mereka. Saya rasa langkah ini merupakan keindahan dari keberlanjutan yang terkait dengan manusia serta lingkungan,” tutup Jennifer.