Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Senior Partai NasDem, Zulfan Lindan, menilai jika Presiden Joko Widodo ingin kembali maju di Pilpres 2024 maka posisi yang pas adalah sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Sementara calon presidennya atau Capres adalah Prabowo Subianto.
Zulfan mengatakan hal ini masih ramai diberitakan, yang mana ada dorongan agar Jokowi menjadi wapresnya Prabowo.
"Kemarin di Monas ada itu deklarasinya, walaupun hanya 30 orang tapi itu kan kalau pelan-pelan bisa jadi serius," kata Zulfan dalam diskusi Adu Perspektif Total Politik yang tayang di kanal Youtube Detikcom, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi Deklarasikan Dukungan Maju di Pilpres 2024
Zulfan mengatakan Jokowi hanya bisa menjadi cawapres Prabowo lantaran semua nama-nama yang beredar sekarang adalah junior Jokowi, kecuali Prabowo.
"Ini biasa, Putin melakukan itu. Dia jadi perdana menteri kemudian jadi presiden.Jadi banyak hal yang positif seandainya dia jadi wakilnya Prabowo," kata dia.
Namun, Zulfan mengatakan bahwa publik tidak mau hal itu terjadi, dan lebih memilih agar capres-cawapres pada 2024 adalah sosok yang lain.
"Boleh saja, tapi jangan begitulah. Kasih kesempatan kepada yang lain," pungkas dia.
Wacana Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024
Wacana duet Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024 terus mengemuka.
Beberapa hari lalu, Simpul relawan Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi bahkan menggelar jalan santai atau funwalk di acara Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (31/7/2022) pagi.
Relawan sekitar 30-40 orang tersebut juga mendeklarasikan pasangan Prabowo-Jokowi untuk maju di Pilpres 2024.
Koordinator Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi, Ghea Gisele mengatakan bahwa funwalk tersebut merupakan pemanasan sebelum pihaknya melakukan deklarasi secara serentak di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan ajang pemanasan, sebelum kita nanti deklarasi di seluruh Indonesia," kata Ghea kepada Tribunnews.
Melalui funwalk tersebut, pihaknya kata Ghea ingin mengetahui sejauh mana antusiasme masyarakat terhadap pasangan Prabowo-Jokowi di 2024.
Pasalnya pasangan tersebut kata dia, berhasil menyatukan bangsa Indonasia sehingga kemudian pemerintah bisa fokus dalam pembangunan.
"Kita bisa lihat pemerintahan sekarang ini dalam menghadapi pandemi dan ancaman resesi, oleh karenanya kita berharap dilanjutkan 2024 mendatang. Karena banyak program yang perlu dilanjutkan seperti pembangunan IKN dan lainnya," katanya.
Menurut Ghea secara konstitusi Presiden Jokowi tidak bisa maju lagi sebagai Calon Presiden, namun masih bisa sebagai Cawapres.
Oleh karenanya pihaknya mendorong pasangan Prabowo-Jokowi maku di Pilpres 2024.
"Pak Jokowi elektabilitasnya saya yakin masih tinggi, begitu juga dengan Pak Prabowo. Pasangan ini juga saling melengkapi, karena Pak Prabowo berlatar belakang militer, jadi saya kira pasangan ini sangat tepat," pungkasnya.
Penulis: Reza Deni/Taufik Ismail