TRIBUNNEWS.COM - Per Sabtu (6/8/2022), pemerintah telah mencatatkan penemuan total 10 pasien tersuspek virus cacar monyet atau virus Monkeypox.
Termasuk salah satunya di Pati Jawa Tengah yang tercatat pada akhir Juli lalu.
Namun, sebanyak 9 dari 10 orang di Indonesia yang tersuspek Virus Monkeypox itu akhirnya dinyatakan negatif.
Hal ini berdasarkan pemeriksaan whole genome sequencing hasil PCR dari sampel mulut dan tenggorokan serta lukanya.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusi mengatakan bahwa sebelumnya telah menemukan seorang pasien yang dicurigai tersuspek cacar monyet di salah satu rumah sakit.
Satu pasien tersebut memiliki keluhan panas dalam, demam dan muncul bintil di tubuh seperti gejala cacar monyet.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Warga di Jawa Tengah Negatif Cacar Monyet
Padahal, pasien tersebut tak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.
Karena ada kecurigaan, maka sampel darah dibawa ke laboratorium untuk di PCR.
Untuk mengantisipasi penyebarannya, pihak Dinkes juga mengadakan tracing ke keluarga pasien.
"Kita cari kemungkinan-kemungkinan penularannya kalau memang Monkeypox."
"Alhamdulillah keluarga dalam kondisi sehat tidak ada apa-apa," kata Aviani dikutip dari Kompas Tv, Sabtu (6/8/2022).
Meski belum ada yang terkonfirmasi positif dan resiko kematiannya rendah, masyarakat diimbau untuk tetap waspada pada penularannya.
Pasalnya penularan virus ini bisa membahayakan bagi kalangan rentan seperti anak balita, lansia dan orang dengan gangguan imunitas.
Baca juga: UPDATE Hasil Tes Suspek Cacar Monyet di Jateng: Dipastikan Negatif, Ganjar Imbau Tetap Waspada
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, pemeriksaan terhadap pasien suspek Monkeypox atau cacar monyet terus berlanjut.