News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Pengamat: Pembentukan Koalisi Jelang Pemilu Harus Utamakan Politik Gagasan, Tak Sekadar Usung Capres

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk PAN, Golkar dan PPP yang siap untuk ikut Pemilu 2024. Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat menyoroti fenomena koalisi partai politik ini.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Poros koalisi menjelang Pemilu 2024 mulai terbentuk. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Gerindra-PKB dikabarkan melirik partai lain, untuk memperbesar kekuatan mereka.

"Dengan bentukan koalisi ini kita lihat juga, jangan cuma untuk meningkatkan porsi tawar-menawar, mendapatkan calon yang elektabilitasnya tinggi, namun bagaimana bisa membentuk sistem jangka panjang, demokrasi," kata Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat, Jumat (19/8/2022).

Adapun, Pemilu 2024 merupakan pemilu ke-5 setelah 1999 di era reformasi.

"Harapannya, demokrasi di Indonesia dapat terkonsolidasi dengan baik, yaitu membawa Indonesia ke demokrasi yang lebih matang, yang ditandai dengan adanya kerja sama dari para elit partai politik," ujar Cecep.

Untuk itu dia berharap koalisi membawa manfaat bagi bangsa.

Baca juga: Pengamat: Penting Bagi KIB Membangun Koalisi Besar untuk Stabilitas Pemerintahan

"Kalaupun membangun koalisi dengan membangun politik demokrasi, bukan hanya untuk jangka pendek untuk mengusung dan memuluskan calon mereka saja," ucap Cecep.

Untuk diketahui, sejauh ini sudah ada dua poros menjelang Pemilu 2024. Yaitu KIB dikabarkan tengah mendekati Partai Demokrat, sementara Gerindra-PKB dengan PDIP.

"Jika kita bicara koalisi yang terbangun di Indonesia, pengalaman dari beberapa Pemilu, biasanya bukan koalisi permanen. Selalu berubah-ubah. Koalisi di Pusat dan Daerah biasanya berbeda, Dengan bermunculannya berbagai koalisi, diharapkan proses demokrasi di Indonesia semakin sehat dan dinamis," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sendiri, berulang kali mengatakan bahwa KIB bersifat inklusif, terbuka kepada siapa saja.

"Kita ingin politik yang dikedepankan merupakan politik yang menyatukan, inklusif dan didasarkan pada kesamaan gagasan dan pemikiran untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," ujar Airlangga beberapa waktu lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini