TRIBUNNEWS.COM - Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J akan diumumkan pada Senin (22/8/2022).
Rencananya, Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) yang akan menyampaikan hasil autopsi Brigadir J.
Sebagaimana diketahui, tim dokter forensik telah melaksanakan autopsi ulang jenazah Brigadir J di Jambi pada Rabu (27/7/2022) lalu.
"Info yang saya dapat seperti itu. Hasil otopsi diumumkan di PDFI. Senin besok," kata Dedi Prasetyo lewat pesan singkat, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.tv, Minggu (21/8/2022).
Namun, Dedi masih enggan menyampaikan detail hasil autopsi dan materi penyidikan terkait kasus Brigadir J.
Mengenai hal tersebut, Dedi mengatakan, akan dijawab oleh timsus Polri.
Baca juga: Bharada E Tak Tahu Motif Pembunuhan Brigadir J, Dapat Perintah dari Ferdy Sambo di Menit Terakhir
"Senin tanyakan lagi," ucapnya, dilansir Tribunnews.com.
Sementara itu, dari pihak Komnas HAM saat ini masih menunggu hasil autopsi ulang Brigadir J yang dilakukan dokter forensik.
Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti terkait kematian Brigadir J.
"Misalnya gini kita katakan soal jenazah itu kan masih menunggu hasil autospi ulang itu diperkirakan delapan minggu, hasil autopsi itu penting untuk memastikan penyebab kematian dari Josua," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik kepada wartawan di kantornya, beberapa waktu lalu.
Menurut Taufan, pihaknya menunggu hasil autopsi ulang keluar secara resmi.
"Misalnya diduga oleh pengacara maupun pihak keluarga ada kemungkinan kekerasan, itu kan harus dipastikan dengan autopsi ulang itu, nanti dari situ uji balistiknya dikaitkan dari mana arah pelurunya, jenis pelurunya jenis apa, senjatanya jenis apa, baru kita bisa dapat," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Forensik sekaligus Ketua PDFI, dokter Ade Firmansyah, menyatakan hasil autopsi jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat baru akan keluar 4 hingga 8 minggu ke depan.
Sebab, menurutnya, proses autopsi ulang mengalami beberapa kesulitan.