News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Hasil Otopsi Kedua Jenazah Brigadir J Diumumkan, Disebut Tanda Kekerasan Hanya dari Senjata Api

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PDFI, Ade Firmansyah mengatakan hasil otopsi kedua Brigadir J diyakini bahwa tidak ada luka selain luka yang disebabkan oleh senjata api. Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers di Bareskrim Polri Senin (22/8/2022). Hasil otopsi kedua yang dilakukan terhadap jenazah Brigadir J diumumkan Senin (22/8/2022). Ade mengatakan luka hanya berasal dari senjata api.

TRIBUNNEWS.COM - Hasil otopsi terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat diumumkan pada Senin (22/8/2022) di Bareskrim Polri oleh Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Ade Firmansyah.

Ade mengatakan pihaknya telah memberikan hasil otopsi jenazah Brigadir J ke penyidik di Bareskrim Polri.

Dirinya pun berharap hasil otopsi kedua ini dapat membuat kasus semakin terang.

"Ini memang kewenangan penyidik untuk membuat terang perkara ini dan kami harapkan hasil yang kami berikan ini bisa semakin meyakinkan bagi penyidik tentang bagaimana luka di tubuh korban dan bagaimana efeknya terhadap tubuh almarhum," jelasnya dalam konferensi pers dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Adapun hasil otopsi kedua, kata Ade, tidak ditemukan adanya luka-luka selain dari kekerasan akibat senjata api.

"Kita bisa pastikan dengan keilmuan forensik sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda selain kekerasan senjata api," tuturnya.

Baca juga: Wadir Krimum Polda Metro AKBP Jerry Dikurung di Mako Brimob Buntut Penanganan Kasus Brigadir J

Sementara terkait adanya perbedaan dengan otopsi sebelumnya, Ade mengungkapkan agar nanti dibuka di sidang pengadilan.

Sebelumnya, jenazah Brigadir J telah dilakukan otopsi kedua pada 27 Juli 2022 di RS Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi.

Dikutip dari Tribunnews, otopsi kedua dilakukan oleh tujuh anggota tim forensik gabungan.

Sementara ada satu perwakilan dari keluarga Brigadir J yang diizinkan untuk melihat proses otopsi.

Adapun proses otopsi ini dipimpin oleh Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) dokter Ade Firmansyah.

Brigadir J foto bersama Irjen Ferdy Sambo (kiri) dan proses ekshumasi jenazah Brigadir J, Rabu (27/7/2022) (kanan). (ISTIMEWA/Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti)

Ade mengatakan dalam proses otopsi ulang yang dilakukan dirinya dengan tim forensik mengalami beberapa kesulitan.

Kesulitan pertama, menurutnya, adalah jenazah Brigadir J telah diformalin dan mengalami beberapa derajat pembusukan.

"Autopsi hari ini memang sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan, pertama jenazah sudah diformalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang sudah kita antisipasi memang akan terjadi," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini