Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak menutup kemungkinan hasil pertemuan petinggi PDI Perjuangan dan Partai Nasdem yang berlangsung Senin (22/8/2022) ini membuka peluang untuk mengusung duet Anies Baswedan dan Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali usai pertemuan PDI Perjuangan dan Nasdem di Nasdem Tower, Senin (22/8/2022).
Meski pertemuan antara PDI Perjuangan dan Nasdem kali ini belum menyentuh ranah Capres atau Cawapres, Ahmad Ali mengatakan ke depannya Nasdem membuka peluang untuk mengusung duet Anies Baswedan dan Puan Maharani.
"Masa berdiskusi satu kali kita bicara pilpres. Bisa saja nanti ada mbak Puan, kita juga belum tahu kebijakan PDIP karena arahan ketua umumnya. Bisa juga jadi hal lain, bisa jadi nanti Anies dengan Puan, Puan dengan Anies bisa juga jadi dengan yang lain-lain. Tapi di pertemuan tadi itu belum terjadi diskusi hal-hal yang teknis seperti itu," jelasnya.
Baca juga: Kunjungan Puan Maharani ke Kantor Nasdem Dapat Perlakuan Spesial dari Surya Paloh
Ahmad Ali juga kembali mengingatkan ihwal kerjasama antara PDI Perjuangan dan Nasdem bahkan sudah terjalin sejak tahun 2014 saat mengusung Joko Widodo sebagai presiden.
Sehingga hal ini menurut Ali juga jadi pintu peluang koalisi yang lebih besar antar kedua partai.
"Dari dulu saya katakan Nasdem dengan PDIP ini enggak pernah ada masalah. Sejak 2014 sampai 2019 kalau kalian melihat partai pertama yang berkoalisi itu kan Nasdem dan PDIP mengusung Jokowi," ujarnya.
"Kemudian berlanjut 2019, dan sampai hari ini terjaga. Terus sisi mana yang kemudian menutup kesempatan itu? Sisi mana yang kemudian menutup peluang Nasdem dan PDIP berkoalisi sedangkan hari ini kami sedang melakukan koalisi bersama-sama," Ahmad Ali menambahkan.
Seperti diketahui Nasdem dalam Rakernas beberapa waktu lalu menyebut tiga nama terkait bakal capres 2024 yaitu Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo.
Ahamad Ali menambahkan jika memang ada perubahan nantinya partai Nasdem akan kembali melakukan Rakernas.
"Apakah itu mungkin berubah? Bisa saja. Kalau berubah, itu harus diubah dalam rakernas kembali karena keputusan itu diambil dalam mekanisme organisasi yang mengikat," tegasnya.