News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Penjelasan Mahfud Soal 3 Hari Pengumuman Tewasnya Brigadir J hingga Perubahan Skenario Ferdy Sambo

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD saat menghadiri rapat dengan Komisi III DPR RI pada Senin (22/8/2022). Rapat ini membahas soal perkembangan kasus tewasnya Brigadir J.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kompolnas Mahfud MD mengungkap jeda waktu yang kosong pada kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Menurut dia, dalam jeda waktu itulah ada perubahan skenario terkait insiden penembakan di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

“Tadi ada yang bertanya, apa yang terjadi di tanggal 8 sampai 10? Itu penembakan tanggal 8 kok diumumkan tanggal 11? Nah itu yang menyebabkan saya juga mengubah skenario apa yang terjadi,” kata Mahfud MD saat rapat dengan Komisi III DPR, Komnas HAM dan Kompolnas, Senin (22/8/2022).

Menkopolhukam itu mengatakan dirinya sempat bertanya kepada Komnas HAM mengenai peristiwa yang terjadi selama tiga hari itu.

Namun, kata dia, Komnas HAM tidak mengetahui kejadian pada Jumat (8/7/2022) hingga Senin (11/7/2022).

Baca juga: Jurnalis Pembuka Pembunuhan Brigadir J, Aryo Tondang: Bermula dari Liputan Polisi Satwa di Bandara

Tak hanya itu, ia pun menanyakan hal serupa kepada Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto.

“Saya tanya ke komnas ham, pak apa pak yang terjadi Jumat sampai Senin apa? Jawabnya cuma menggeleng, tak tahu, saat itu.”

“Saya tanya ke Pak Benny, apa yang terjadi tanggal 8 sampai 11 ini kok enggak ada keterangan, apa nih. Tanggal 8 sore, 9, 10, 11, apa, apa tuh yang terjadi,” tutur Mahfud.

Dia menyebut peristiwa penembakan terhadap Brigadir J baru terungkap saat Bharada E mengakui telah membunuh Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Setelah pengakuan Bharada E terungkap, barulah Ferdy Sambo mengakui perbuatan itu.

“Nah dulu ndak ada, baru ini kan terbuka semua setelah tanggal 8 sesudah Bharada bilang saya membunuh atas perintah. Tadinya saya membunuh sendiri, sekarang atas perintah dan dia memberi tahu siapa siapa yang terlibat, besoknya ndak bisa ngelak, ngaku. Lahirlah di situ bayi. Bayi tersangka,”

“Kalau ndak, ini jadi dark number perkara yang hilang, yang tidak diketahui pada akhirnya, skenarionya kan begitu,” ucap Mahfud.

Isu LGBT

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini