Pejabat setempat mengatakan korban mencapai ketinggian sekitar 3.760 meter (12.335 kaki) dan jatuh ke celah sedalam 150 meter.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pada akhir pekan utusan Israel di Singapura mengikuti upaya untuk mengambil mayat, karena Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia yang mayoritas Muslim.
Kisah di Balik Evakuasi Korban
Sejak korban dilaporkan jatuh, Tim SAR gabungan telah berupaya melakukan proses evakuasi namun belum berhasil.
Kendala medan dan cuaca menjadi kendala tim dalam proses evakuasi.
Lalu di hari keempat, Tim SAR akhirnya berhasil mengavakuasi korban.
Proses evakuasi selama tiga hari itu berlangsung dramatis.
Tim SAR menghadapi banyak tantangan cukup berat.
Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH dalam rilisnya mengatakan, pukul 09.45 Wita tim SAR tiba di puncak Gunung Rinjani.
Selanjutnya melakukan assessment, menyiapkan peralatan dan penurunan rescuer ke posisi korban berada.
Beberapa jam kemudian Boaz Tan Anam (37), pria kelahiran Israel berhasil dievakuasi dengan menggunakan tali dalam keadaan meninggal dunia.
"Pukul 14.22 Wita korban berhasil dibawa ke puncak Gunung Rinjani, kemudian dilakukan packing ulang jenazah," kata Nanang melalui siaran pers yang diterima TribunLombok.com.
Selanjutnya korban dibawa turun pada pukul 15.05 Wita menuju posko evakuasi di Sembalun.
Kondisi cuaca yang kurang bersahabat seperti angin kencang dan kabut yang menyelimuti pada saat-saat tertentu, menyebabkan sempitnya waktu untuk evakuasi.
Baca juga: VIRAL Pendaki asal Israel Tewas di Gunung Rinjani, Terjatuh ke Jurang Sedalam 150 Meter saat Selfie