Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, surat tersebut adalah sebuah surat tulis tangan Irjen Pol Ferdy Sambo yang berisikan permohonan maaf kepada institusi Polri lantaran kasus pembunuhan berencana terhadap ajudannya Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Surat itu dituliskan Ferdy Sambo pada 22 Agustus 2022 kemarin.
3. Mahfud MD Sebut Ferdy Sambo Sempat Hubungi Anggota DPR
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebut ada anggota DPR RI yang dihubungi Irjen Ferdy Sambo.
Mahfud MD menjelaskan hal tersebut dilakukan Irjen Ferdy Sambo untuk membuat prakondisi terkait kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD setelah memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Kamis (25/8/2022).
Pemanggilan Mahfud MD ke DPR RI kali ini terkait pernyataannya beberapa waktu dalam sebuah podcast milik artis Tanah Air.
"MKD melaksanakan tugas, mengumpulkan informasi apakah betul ada anggota DPR yang dihubungi Sambo dengan klarifikasi, meminta informasi dari saya," ujar Mahfud MD.
4. Bharada E Tidak Mau Dipertemukan dengan Ferdy Sambo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan bahwa terungkapnya kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, berawal dari keterangan Bharada Eliezer atau Bharada E.
Hal tersebut dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam rapat Komisi III DPR RI bersama di Gedung Nusantara II, Rabu (24/8/2022).
Terungkap juga Bharada E mengaku dijanjikan SP3 atau penghentian kasus oleh Irjen Ferdy Sambo, terkait kasus Brigadir J.