TRIBUNNEWS.COM - Pembaca Harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) bersama dengan Bank Jabar Banten (BJB) memberikan donasi berupa buku kepada 15 SMA dan SMK di daerah Jawa Barat bagian selatan.
Serah terima donasi buku dilakukan secara simbolis sebanyak dua kali.
Penyerahan pertama dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang bertepatan pada ajang Cycling de Jabar di Lapangan Palampang, Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu, (27/8/2022) pukul 07.00 WIB.
Serah terima donasi buku kedua dari YDKK dan Bank BJB dilakukan pada Minggu, (28/08/2022) pukul 16.00 WIB di Alun-Alun Paamprokan, Pantai Barat, Pangandaran yang diberikan oleh Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum dan perwakilan dari Bank BJB, R. Lina Risnaeni Ahmad selaku CEO Regional III Bank BJB serta Aryanto selaku Branch Manager Bank BJB Pangandaran.
Penyerahan ini diterima oleh perwakilan kepala sekolah dari SMKN 1 Cijulang, SMAN 1 Parigi, SMAN 1 Pangandaran, dan SMKN 1 Pangandaran.
Harapannya, donasi dari para pembaca Kompas dapat bermanfaat dan meningkatkan minat baca siswa di daerah.
Terdapat 15 instansi yang tersebar di lima wilayah di selatan Jawa Barat yang mendapatkan bantuan dari YDKK dan Bank BJB, yakni SMAN 1 Ciemas, SMAN 1 Tegalbuleud, dan SMAN 1 Ciracap dari Sukabumi, SMAN Sindang Barang dan SMAKN Cidaun dari Cianjur, SMKN 5 Cikelet dan SMAN 31 Miramareu dari Garut, SMAN 1 Cipatujah, SMKN 2 Cipatujah, SMKN Cikalong, dan SLBN Cipatujah dari Tasikmalaya, serta SMAKN 1 Cijulang, SMAN 1 Parigi, SMAN 1 Pangandaran, dan SMKN 1 Pangandaran dari Ciamis.
Anung Wendyartaka selaku Manajer Eksekutif Yayasan DKK menyampaikan bahwa wilayah Jawa Barat bagian Selatan ini masih tertinggal perkembangannya dibanding dengan wilayah lain.
Namun, potensi di bidang pariwisatanya masih terlihat dan dapat diprediksi sebagai masa depan Provinsi Jawa Barat.
“Untuk mempercepat perkembangan wilayah ini, diperlukan kesiapan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya dengan memajukan dunia pendidikan. Karena faktor geografis yang jauh dari ibukota menyebabkan kondisi sarana dan prasarana di Jawa Barat Selatan relatif tertinggal dengan yang lain,” ujarnya.
“Bantuan buku dari YDKK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan siswa di wilayah ini yang nantinya akan menjadi ujung tombak dalam membangun dan mengembangkan wilayah yg menjadi masa depan Jawa Barat,” pungkas Anung.
YDKK secara konsisten memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar dengan mengumpulkan dan menyalurkan donasi dari pembaca Kompas kepada masyarakat yang membutuhkan.
Donasi buku merupakan kegiatan yang kerap dilakukan oleh YDKK di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat bagian Selatan untuk meningkatkan minat baca serta mencerdaskan generasi muda sebagai penerus bangsa.
Hendaknya donasi buku ini dapat berguna bagi pelajar di daerah Jawa Barat bagian Selatan dan membangkitkan semangat mereka dalam belajar.
Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia).
DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.
Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.
Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.
Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.
Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.
Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas.
Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi.
Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara.
Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD).
(*)