News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Jokowi Ingin Kemandirian Pangan di Setiap Daerah Terwujud

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi ingin sumber pangan lokal terus dikembangkan sehingga mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu.

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan potensi besar sektor pangan di Indonesia harus dikembangkan lebih optimal.

Komoditas pangan harus di tingkatkan kualitasnya sehingga memiliki daya saing.

“Dikembangkan inovasinya untuk menghasilkan produk-produk pangan substitusi impor, produk-produk pangan yang kompetitif dan berdaya saing,” kata Presiden Jokowi dalam pembukaan Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor (IPB) secara virtual, Kamis, (1/9/2022).

Kepala Negara ingin sumber pangan lokal terus dikembangkan sehingga mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu.

“Ciptakan kemandirian pangan di setiap daerah di berbagai wilayah Indonesia,” katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi Menyerahkan NIB Bagi Nasabah PNM Jayapura

Karenanya Presiden meminta IPB mengembangkan riset agromaritim untuk menghasilkan inovasi tepat guna.

Tujuannya untuk membangun dan mendukung sistem pangan yang tangguh.

“IPB harus terus untuk meneruskan inovasi inovasinya untuk menghasilkan varietas unggul juga diversifikasi pangan berbahan baku lokal,” tuturnya.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa pada tahun ini semua negara di dunia menghadapi ujian yang sama.

Mulai dari perubahan iklim hingga dinamika geopolitik global yang menimbulkan krisis pangan, energi, dan keuangan.

Baca juga: UPDATE Kasus Mutilasi di Mimika: Presiden Jokowi Beri Atensi, Prajurit TNI yang Terlibat Bertambah

“Krisis kemanusiaan ada di depan mata kita, 345 juta penduduk dunia di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius,” kata Jokowi.

Saat ini kenaikan indeks harga pangan global mencapai rekor tertinggi.

Meningkatnya biaya logistik di jalur laut 3 hingga kali lipat dan meningkatnya biaya produksi pupuk, berdampak pada peningkatan biaya produksi pangan dan pertanian.

“Persoalan pangan, persoalan pertanian harus menjadi fokus perhatian kita,” kata mantan Wali Kota Solo tersebut.

Baca juga: Pengakuan Jokowi Tak Sempat Mandi di Hadapan Para Bos Freeport

Karenanya, perguruan tinggi kata Presiden harus merespon tantangan yang terjadi sekarang ini.

Perguruan tinggi harus menciptakan ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi sehingga ikut mendorong percepatan hilirisasi industri dan mencetak lebih banyak sosok technopreneur dan sociopreneur.

“Ini menjadi momentum yang tepat bagi IPB untuk berdiri terdepan menyelesaikan masalah pangan dan pertanian di negara kita Indonesia, IPB harus bisa menghasilkan lebih banyak inovasi, memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa, mewujudkan ketahanan kemandirian, dan kedaulatan pangan,” ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini