Sebaliknya, lanjut Ipi, harta kekayaan yang dilaporkan juga dapat mengalami penurunan.
Beberapa faktor penyebabnya di antaranya karena terjadi depresiasi nilai aset karena turunnya harga pasar atau penyusutan aset; penjualan aset dengan harga di bawah harga perolehan; pelepasan aset karena rusak atau dihibahkan; penambahan nilai hutang; atau karena ada harta yang telah dilaporkan sebelumnya tetapi tidak dilaporkan kembali.
"Efektifitas LHKPN sebagai instrumen pencegahan korupsi, bukan hanya tanggung jawab KPK. Kejujuran penyelenggara negara dan peran serta masyarakat juga menjadi faktor penentu keberhasilan pencegahan korupsi melalui LHKPN," ujarnya.
Baca juga: Ketua BEM UI Sebut Tak Wajar Kekayaan Ari Kuncoro Melejit Rp 35 Miliar, Jabat Rektor UI Tiga Tahun
Diketahui, peningkatan harta kekayaaan Ari Kuncoro mendapat sorotan dari BEM UI.
Mereka mempertanyakan asal-usul pendapatan Ari sejak tahun 2018.
“Dari mana kah sumber pendanaan hingga total harta kekayaan Bapak Rektor satu ini bertambah dua kali lipat?” ujar BEM UI lewat akun Instagram @bemui_official dikutip Selasa (30/8/2022).
Berdasarkan data KPK, Ari melaporkan harta kekayaan ke KPK terakhir kali pada 26 Maret 2022 (laporan periodik tahun 2021) saat menjabat sebagai Rektor UI.
Dilansir dari situs elhkpn.kpk.go.id, jumlah harta kekayaannya mencapai Rp62.321.869.525 (Rp62 miliar).
Harta kekayaannya terdiri dari benda bergerak dan benda tidak bergerak.
Ari melaporkan kepemilikan 10 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Depok dengan estimasi nilai keseluruhan Rp19.200.000.000.
Seluruh tanah dan bangunan ini merupakan hasil sendiri.
Ari mempunyai lima unit kendaraan dengan estimasi harga seluruhnya Rp2.791.000.000.
Rinciannya terdiri dari Mobil Mercedes C 200 tahun 2012, hasil sendiri, seharga Rp200.000.000; Mobil Honda Freed tahun 2013, hasil sendiri, Rp120.000.000; Mobil Toyota Innova tahun 2018, hasil sendiri, Rp171.000.000; Mobil Mercedes E350 tahun 2020, lainnya, Rp1.300.000.000; dan Mobil Toyota Alphard Velfire tahun 2020, hasil sendiri, Rp1.000.000.000.
Ari turut mencantumkan kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp240.000.000, surat berharga Rp8.798.207.790, kas dan setara kas Rp30.894.096.442, dan harta lainnya Rp4.291.096.739.