TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM meminta polisi menindaklanjuti temuan mereka soal dugaan adanya pelecehan seksual pada Putri Candrawathi.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyarankan polisi mendatangkan ahli-ahli tertentu untuk mendalami kebenaran dan keterangan para saksi dan tersangka dalam kasus Brigadir J.
"Kalau perlu pakai lie detector segala macam. Justru rekomendasi kami itu (menelusuri isu pelecehan seks) ingin mencari kebenaran sesungguhnya," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Kompas.com.
Usai didalami, ujar Taufan, maka baru ketahuan apakah isu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi itu gugur atau tidak.
Lie detector umumnya digunakan dalam investigasi kriminal, yang dapat mendeteksi kebohongan pada seseorang.
Cara kerjanya adalah dengan mendeteksi reaksi fisiologis subjek berdasarkan jawaban yang diberikan atas pertanyaan.
Yakni, jika seseorang mengatakan kejujuran atau hal yang sebenarnya, maka mereka akan cenderung tetap bersikap tenang.
Apa itu Lie Detector ? Bagaimana cara kerjanya ?
Dilansir dari https://student-activity.binus.ac.id/bslc, dijelaskan bahwa di beberapa film, tentu kita sering melihat adanya adegan interogasi.
Pada saat menginterogasi, terkadang terdapat sebuah alat yang digunakan yakni Lie Detector.
Di dalam film, alat ini berfungsi sebagai pendeteksi kebohongan sehingga ketika seseorang bisa diketahui sedang berbohong apa tidak.
Lie Detector atau alat pendeteksi kebohongan pada dasarnya bekerja dengan cara mencatat dan merekam reaksi seseorang dalam bentuk gelombang magnetik ketika ia diberi sejumlah pertanyaan secara berkelanjutan.
Lie Detector adalah sebuah mesin poligraf yang dirancang dengan sensor khusus guna mendeteksi kebohongan pada manusia. Alat ini awalnya ditemukan pada awal tahun 1902.
Seiring perkembangan zaman, Lie Detector sudah memiliki banyak versi yang lebih modern dan lebih canggih.