TRIBUNNEWS.CON - Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid buka suara soal kabar dugaan terjadinya penganiayaan di lingkungan lembaga pendidikan keagamaan ini.
Noor Syahid mewakili pimpinan Ponpes Gontor meminta maaf atas kejadian yang menimpa seorang santri, AM asal Sumatera Selatan.
"Kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum Ananda (AM), khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan."
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum," kata Noor.
Noor juga meminta maaf apabila selama pengantaran jenazah, keluarga tidak berkenan atas keterbukaan Ponpes Gontor dalam masalah ini.
"Kami juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka."
Baca juga: Sempat Tidak Transparan Terkait Kematian Santri AM, Pondok Gontor Akhirnya Minta Maaf
"Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," ujar Noor.
Lebih lanjut, Noor berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.
"Sebagai pondok pesantren yang konsen terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," lanjut Noor.
Kasus Berlanjut
Kendati jenazah AM sudah dimakamkan, kedua orang tua AM memilih untuk tidak tinggal diam.
Menurut informasi yang diberikan Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, proses penyelidikan dan penyidikan terkait kasus meninggalnya santri Pondok Modern Darussalam Gontor akan tetap dilakukan.
Per hari ini, sebanyak 7 saksi sudah diperiksa, yaitu di antaranya ada dua santri, dua dokter rumah sakit dan tiga pengasuh Pondok.
Dari pemeriksaan para saksi, semuanya sudah mengerucutkan nama.