TRIBUNNEWS.COM - Abdullah Azwar Anas resmi dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Abdullah Azwar dilantik untuk menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada Jumat (1/7/2022)
Abdullah Azwar Anas dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) no 91B tahun 2022 tentang pengangkatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Demi Allah Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya."
"Demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Jokowi yang kemudian diikuti Azwar.
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Abdullah Azwar Anas Sebagai Menteri PANRB Gantikan Tjahjo Kumolo
Profil Abdullah Azwar Anas
Lantas siapa Abdullah Azwar Anas?
Berikut profil Abdullah Azwar Anas yang dirangkum Tribunnews.com.
Mengutip Tribun-Timur.com, Abdullah Azwar Anas lahir di Banyuwangi pada 6 Agustus 1973.
Sejak kecil, Azwar dibesarkan di lingkungan pesantren dan menempuh pendidikan dengan berpindah-pindah.
Ia pernah masuk di MI Karangdoro, Tegalsari pada tahun 1980.
Pada tahun 1982-1983 ia bersekolah di MI Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura.
Dan kemudian berlanjut masuk MI Kebunrejo Genteng pada tahun 1983 hingga 1986.
Setelah itu ia melanjutkan SMP di SMP Negeri 1 Genteng pada tahun 1986 hingga 1988.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik 5 Anggota DKPP Periode 2022-2027
Namun akhirnya pindah ke SMP Negeri 1 Banyuwangi pada tahun 1988 dan tamat pada tahun 1989.
Setelah tamat SMP, Abdullah Azwar Anas hijrah ke Jember untuk melanjutkan SMA di SMA Negeri 1 Jember dan tamat pada tahun 1992.
Azwar kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 di dua universitas.
Yakni Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1994-1999) dan Fakultas Teknologi Pendidikan IKIP Jakarta (1992-1998).
Setelah menyelesaikan S1nya, Azwar kemudian melanjutkan untuk menempuh pendidikan masternya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI pada 2002, hingga akhirnya lulus pada 2005.
Setelah memenangi pemilihan ketua umum pada perhelatan Kongres IPNU di Makassar tahun 2000, Abdullah Azwar Anas juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama tahun 2000 - 2003.
Baca juga: Pakar Nilai Kebijakan Pemerintah Mengalihkan Subsidi BBM Tepat untuk APBN
Perjalanan Karier
Azwar Anas pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk periode 1999-2004 namun karena perolehan suara yang kurang ia gagal ke Senayan.
Pada pemilihan umum berikutnya, ia berhasil menjadi anggota DPR untuk periode tahun 2004 hingga 2009.
Ia menggantikan anggota FKB yang meninggal dunia.
Karena ia termasuk tokoh muda Nahdatul Ulama di Banyuwangi, ia lantas mendapatkan basis kekuatan dari para ulama dan simpatisan Nahdatul Ulama di Banyuwangi.
Pada tahun 2010 Azwar Anas memenangkan pemilihan kepala daerah dan dilantik pada 21 Oktober 2010 di Gedung DPRD Banyuwangi.
Ia menggandeng Yusuf Widyatmoko yang tak lain adalah ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi, untuk menjadi pasangannya.
Mengutip Kompas.com, keduanya kembali maju dalam Pilkada Banyuwangi 2015 dan menang.
Sehingga pasangan tersebut kembali melanjutkan masa kepemimpinan yang kedua.
Baca juga: Megawati Disebut Sudah Bertemu Jokowi Serahkan Nama Calon Menteri PANRB Pengganti Tjahjo Kumolo
Azwar juga pernah diajak oleh Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk berpasangan dalam Pilkada Jawa Timur, namun, Azwar memutuskan mengundurkan diri.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa kemudian melantik Azwar menjadi kepala LKPP pada 13 Januari 2022.
Nama Azwar sempat masuk dalam bursa calon Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama sejumlah tokoh lain.
Namun, Jokowi mengangkat Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribun-Timur.com/Edi Sumardi)(Kompas.com/Aryo Putranto Saptohutomo)