TRIBUNNEWS.COM - Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) membuat pengakuan terbaru soal kejadian di Magelang, yang terjadi sehari sebelum kejadian pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Hal tersebut diungkap oleh sang kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.
Di mana apa yang Bripka RR lihat adalah termasuk sebuah kejadian yang melibatkan Kuat Ma'ruf dan Brigadir J.
Pihaknya mengatakan Bripka RR sempat melihat Kuat Ma'ruf mengancam Brigadir J menggunakan pisau.
Hal tersebut terjadi di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang.
Baca juga: Kamaruddin Simanjuntak: Pelecehan Brigadir J Tak Terbukti Menurut Brigjen Andi Rian dan Komjen Agus
Disebutkan Putri Candrawathi meminta Bripka RR dan Bharada Eliezer (Bharada E) untuk pulang ke rumah Magelang.
Saat itu Bripka RR dan Bharada E sedang berada di luar, bertugas untuk mengurus salah satu anak Ferdy Sambo yang bersekolah di Magelang.
Lantas setelah mendapat perintah untuk pulang, mereka kembali ke rumah Magelang.
Sesampainya di rumah Magelang, Bripka RR mendapati lantai 1 rumah tersebut sepi.
Lantas saat Bripka RR dan Bharada E akan naik ke lantai 2, di tangga bertemu dengan Kuat Ma'ruf
"Kemudian saat sampai di rumah Magelang dia melihat tidak ada orang di lantai bawah kemudian mereka naik ke lantai 2, pas naik tangga mereka bertemu kuat Ma'ruf, di situ Ricky Rizal melihat muka Kuat Ma'ruf tegang dan panik," ujar Erman Umar, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (11/9/2022).
Lantas, lanjut Erman Umar klienya tersebut bertanya pada Kuat Ma'ruf ada kejadian apa.
"Kemudian Kuat Ma'ruf mengatakan, 'nggak tahu itu tadi Yosua (Brigadir J) naik turun naik turun, sementara Susi (ART Putri Candrawathi) menangis di atas," ujarnya.
Kuat Ma'ruf pun mengaku dirinya khawatir di depan Bripka RR.