TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca buruk di sejumlah wilayah Indonesia untuk Senin (12/9/2022).
Sejumlah wilayah Indonesia besok akan dilanda hujan yang disertai petir dan angin kencang.
Terdapat 25 wilayah Indonesia yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Sementara wilayah Provinsi Bengkulu dan Kalimantan Tengah masih harus waspada dengan bencana banjir dan dampak dari bencana, seperti genangan air, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Selain itu, wilayah NTT juga berpotensi alami kebakaran lahan.
Baca juga: Prakiraan Hujan Wilayah Indonesia, Senin 12 September 2022, BMKG: Banten, Jakarta, Jabar Hujan Lebat
Berikut Tribunnews.com rangkum peringatan dini cuaca buruk di sejumlah wilayah Indonesia terjadi pada Senin (12/9/2022) dari situs resmi bmkg.go.id:
Wilayah Potensi Hujan Disertai Petir
- DKI Jakarta
- Papua Barat
- Papua
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Barat
Baca juga: Sejumlah Bangunan Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Mentawai, 5 Rumah Warga Ambruk
Wilayah Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang
- Banten
- Aceh
- Lampung
- NTB
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Bengkulu
- Gorontalo
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Jawa Barat
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Tengah
- Maluku
- Maluku Utara
- Riau
- Sumatera Barat
- Sumatera Selatan
- Sumatera Utara
- Bangka Belitung
- Yogyakarta
- Jambi
Wilayah Potensi Banjir
- Provinsi Bengkulu
- Kalimantan Tengah (Waspada terhadap dampak bencana seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan pohon tumbang)
Wilayah Potensi Kebakaran Lahan
- NTT
Sebelumnya, BMKG merilis perkiraan awal musim hujan 2022 jatuh pada bulan September.
Dan berlangsung hinga November 2022, dengan puncak musim penghujan diprakiraan terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Sedangkan, Fenomena La Nina diprakirakan akan terus melemah dan menuju netral pada periode Desember 2022 - Januari 2023. Dan, Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) diprakirakan akan tetap negatif hingga November 2022. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)