Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kunjungan kerjanya ke Uzbekistan, Ketua DPR RI Puan Maharani menyempatkan berziarah ke makam tokoh besar Islam, Imam Al-Bhukari di Kota Samarkand.
Kakek Puan, Presiden pertama Indonesia Soekarno punya pengaruh besar terhadap penemuan dan pemugaran makam Imam Al-Bhukari.
Kunjungan Puan ke makam Imam Al-Bhukari dilakukan disela-sela menghadiri Inter-Parliamentary Union (IPU) 14th Summit of Women Speakers of Parliament (14SWSP) yang diselenggarakan di ibu kota Uzbekistan, Tashkent.
Dari Tashkent, Puan menggunakan kereta cepat Afrosiyob menuju Samarkand selama 2 jam 10 menit. Ia didampingi Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan, Sunaryo Kartadinata.
Tiba di stasiun kereta api, Puan disambut oleh Gubernur Samarkand, Turdimov Erkinjon Okbotaevich beserta jajarannya. Puan dan Turdimov Erkinjon kemudian melakukan pertemuan singkat di VIP Lounge Stasiun Samarkand.
“Samarkand mengingatkan saya kepada kisah kakek saya, Presiden RI pertama, Ir Soekarno atau Bung Karno, yang mengagumi Imam Al-Bukhori, sebagai salah satu perawi hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat terkemuka,” ungkap Puan dalam pertemuan, Minggu (11/9/2022).
Baca juga: Seknas Puan Berkomitmen Dukung Penuh Kinerja Puan Maharani, Siap Gaet Kaum Perempuan dan Milenial
Bung Karno pernah mendapat undangan dari pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushcev, untuk datang pada tahun 1956.
Sebagai pelopor gerakan non blok, Bung Karno lalu mengusung diplomasi damai saat datang ke Uzbekistan yang saat itu masih gabungan Uni Soviet sebagai salah satu cara efektif dalam mempererat hubungan antarnegara mengingat polarisasi blok negara-negara besar pada masa itu.
“Bung Karno berkenan memenuhi undangan ke Uni Soviet jika Krushchev dapat menunjukkan kepada beliau makam Imam Al-Bukhari. Dan alhamdulillah hal tersebut dapat terwujud, hingga akhirnya makam tersebut dapat dipugar,” ujar Puan.
“Saya memandang hal ini merupakan salah satu sumbangsih Bung Karno terhadap umat muslim dunia,” imbuhnya.
Baca juga: Buka Turnamen Basket Puan Maharani Cup, Ketua DPRD DKI Harap Muncul Bibit Atlet Nasional
Dalam kesempatan itu, Puan mengungkapkan rasa senangnya bisa datang ke Samarkand. Ia juga memuji kepemimpinan Gubernur Turdimov Erkinjon.
“Saya merasa senang sekali dapat bertemu dengan bapak Gubernur di Kota Samarkand, kota para imam, yang sangat indah ini. Kota Samarkand ini memiliki akar sejarah yang kuat bagi peradaban Islam, karena kota inilah yang menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam ke wilayah Asia Tengah,” ucap Puan.
Mantan Menko PMK itu kemudian menyinggung kerja sama Indonesia dengan Uzbekistan, khususnya dalam bidang pariwisata.
Saat ini, kedua negara memiliki kerja sama pengelolaan hotel di area mausoleum Imam al-Bukhari di Samarkand.
Puan menyebut, Samarkand merupakan kota yang sangat kaya akan kisah sejarah mengenai peradaban dunia, agama, maupun budaya.
“Sebagai negara yang sama-sama memiliki penduduk mayoritas Muslim, Indonesia dan Uzbekistan memiliki potensi pariwisata religi yang dapat dikembangkan, salah satunya yaitu wisata ziarah di makam para Imam di Samarkand,” ujarnya.
Baca juga: VIDEO Bahas Kerja Sama Politik di Pemilu 2024, Cak Imin Akan Bertemu Puan Maharani pada Minggu Ini
“Saya mengapresiasi hal ini sebagai upaya positif untuk merespon kebutuhan masyarakat kedua negara dalam bidang pariwisata religi,” lanjut Puan.
Untuk diketahui, Bung Karno saat itu memberi syarat kepada Uni Soviet untuk menemukan dan memugar makam Imam Al-Bukhari saat diminta mengunjungi ke Tashkent dan Samarkand. Permintaan itu disampaikan ketika Bung Karno tengah mengunjungi Moskow, Rusia, yang saat itu masih sama-sama menjadi bagian dari Uni Soviet.
Akhirnya Uni Soviet berhasil menemukan makam Imam Al-Bukhari dan memugarnya. Soekarno lalu datang dan berziarah ke makam Imam Al-Bukhari pada tanggal 6 September 1956, tanggal yang sama dengan tanggal kelahiran Puan.