Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Politeknik Imigrasi (Poltekim) M Indra menilai, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memilih ASN imigrasi atau alumni politeknik Imigrasi untuk menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham.
Pasalnya, menurut Indra, banyak ASN yang selama ini menapak karir di bidang keimigrasian memiliki kapasitas leadership dan profesionalisme untuk memimpin Imigrasi.
“Saya kira itu imigrasi itu satu profesi yang dilandasi satu undang-undang dan itu pekerjaan yang sifatnya khusus. Di sana jadi dirjen, selain bicara leadership tapi profesionalisme juga diperlukan di situ,” kata Indra saat dihubungi wartawan, Selasa (13/9/2022).
Indra menilai banyak persoalan di imigrasi disebabkan karena selama ini pimpinan Imigrasi dipilih dari orang luar.
Akibatnya, kata dia, yang bersangkutan tidak menguasai sepenuhnya persoalan di imigrasi.
Baca juga: BREAKING NEWS: KPK Minta Imigrasi Cegah Gubernur Papua Lukas Enembe Bepergian ke Luar Negeri
Belum lagi, karakter orang yang menjadi pimpinan Imigrasi tidak mau mendengarkan orang lain dan tidak mau belajar.
"Syarat pemimpin itu dia itu kan sebenarnya harus menguasai secara teknis dan substansi itu jelas. Dia harus tahu dari hulu sampai hilir kerjaan imigrasi, dia harus tahu apa persoalan di imigrasi. Ia harus mengenali anatomi organisasi terus mengenali SDM tentunya," kata Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Kemenkumham Periode 2009-2011.
Indra mengatakan, dirinya tidak anti terhadap orang luar menjadi Dirjen Imigrasi.
Dia mengakui banyak orang memiliki kapasitas untuk menjadi Dirjen Imigrasi.
Namun, menurutnya, lebih baik memberikan SDM di internal atau berkarir di Imigrasi yang memiliki kapasitas menjadi Dirjen.
Ia berpandangan, kinerja Imigrasi lumayan baik ketika dipimpin oleh orang internal imigrasi seperti pada Imam Santoso yang menjadi Dirjen Imigrasi periode 2001-2006 dan Bambang Irawan yang menjadi Dirjen Imigrasi periode 2011-2014.
Baca juga: Jokowi Marah Layanan Imigrasi Persulit WNA, Tegur Menkumham untuk Ganti Dirjen Sampai Bawahannya
"Jadi kalau menurut saya, jadi Dirjen lebih baik memilih orang dalam, ada yang sudah eselon 1 kok, ada yang sudah S3 eselon 1, kenapa nggak dipilih. Jadi kenapa mesti ngambil dari luar. Jadi sepertinya organisasi Kemenkumham ini batu loncatan dari luar untuk mendapat apalah gitu yah," jelasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi menyentik kinerja Dirjen Imigrasi perihal kinerja.
Jokowi mengakui mendapat banyak laporan jelek mengenai kinerja layanan Imigrasi, terutama terkait visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas).
Jokowi pun meminta Imigrasi berubah total atau semua pejabatnya diganti.
“Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat Kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, Imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus,” kata Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.