Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) komentari pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, pada akhir pekan kemarin.
Hensat menilai, pertemuan tersebut bukanlah pertemuan biasa antara kedua tokoh bangsa.
Baca juga: Prabowo Temui Jokowi di Solo, Istana: Pertemuan Dua Bestie
Sebab, pertemuan antara Prabowo dan Jokowi terjadi saat momen Pilkada 2024 serta beberapa isu yang tengah memanas lainnya seperti kabinet dan kasus korupsi.
"Pertemuan di Solo yang baru saja terjadi adalah pertemuan yang Bukan Main!," ujar Hensat, Senin (4/11/2024).
Ia juga menilai pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo menunjukkan adanya hubungan dinamis antara kedua tokoh bangsa tersebut.
Ia pun menyebut, pertemuan tersebut juga menunjukkan adanya strategi-strategi politik yang dibahas.
Baca juga: Prabowo Temui Jokowi di Solo, Istana: Pertemuan Dua Bestie
"Mungkin bisa saja bahas Pilkada, bahas kabinet, atau mungkin juga ngobrol soal Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang baru saja dibentuk," lanjutnya.
Hensat pun tak memungkiri jika banyak masyarakat yang menilai Prabowo seperti masih berada di bawah bayang-bayang Jokowi karena pertemuan tersebut.
Namun, ia meyakini bahwa Prabowo adalah pemimpin yang berdaulat tanpa dipengaruhi pemimpin-pemimpin sebelumnya.
"Saya masih memberikan kesempatan kepada pak Prabowo untuk terus menjalankan kabinetnya, pemerintahannya sampai 100 hari ke depan," pungkasnya.