News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNPT Penuhi Undangan PBB, Kebijakan Bagi Korban Terorisme Disebut Dapat Pengakuan

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat kerja sama dengan Kantor Kontra Terorisme Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar memenuhi undangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Boy memimpin Delegasi Indonesia dalam The First United Nations Global Congress of Victims of Terrorism yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York, pada 8-9 September 2022.

Kongres Global pertama ini diketahui menjadi forum diskusi mengenai pemenuhan dan perlindungan hak dan kebutuhan korban terorisme.

Di hadapan para peserta dari berbagai negara tersebut, Boy menyatakan upaya pemerintah Indonesia dalam pemenuhan hak dan kebutuhan korban terorisme melalui penguatan kerangka legislasi dan pemberian kompensasi kepada para korban terorisme masa lalu dan saat ini, termasuk di dalamnya warga negara asing.

Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) pun mengapresiasi kesempatan Boy berpidato di Markas Besar PBB tersebut.

Baca juga: BNPT Jalin Kerja Sama Penanggulangan Ekstremisme dengan Kantor Kontra Terorisme PBB

Koordinator Nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi menilai undangan PBB tersebut merupakan sebuah kebanggaan sekaligus kerhormatan bagi bangsa Indonesia.

Dia menjelaskan kebijakan dan program BNPT bagi korban terorisme diakui oleh dunia.

“Undangan Kepala BNPT Pak Boy untuk berpidato di Markas Besar PBB tak lepas dari kinerja yang taktis dan efektif menangani masalah terorisme di Indonesia, di antaranya komitmen pemerintah Indonesia demi melindungi hak korban terorisme, program deradikalisasi yang sukses, serta pemberdayaan berbasis kesejahteraan bagi penyintas dan mantan narapidana teroris,” ungkap Irfaan dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: BNPT Fokus Lakukan Empowering Seluruh Potensi Negara guna Cegah Aksi Terorisme di 2023

Selain legislasi dan kompensasi, JAMMI menerangkan pendekatan yang digunakan BNPT dalam pencegahan, pemulihan, dan pemenuhan yang melibatkan multi-stakeholders atau pentahelix sangat efektif.

“Pentahelix menjadi andalan dalam keberhasilan BNPT RI menangani masalah terorisme di Indonesia. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, kita dapat menikmati damai, tentram, dan nyaman hidup di Indonesia karena nyaris tak ada aksi teror," kata dia

"Hal ini tidak akan tercipta jika BNPT hanya kerja sendirian. Tanpa melibatkan parapihak. Untunglah di bawah kepemimpinan Pak Boy, seluruh elemen bangsa ikut terlibat dan bekerja mencegah kejadian yang sangat merugikan semua orang," ujar dia.

Irfaan menegaskan pihaknya akan terus mendorong komitmen negara untuk memenuhi hak dan kebutuhan para korban.

Baca juga: BNPT dan MAKN Dorong Penguatan Transformasi Nilai Adat dan Budaya untuk Cegah Terorisme

Sejumlah terobosan program harus terus diperkuat diantaranya melalui silaturahmi kebangsaan dan program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).

Selain itu, Irfaan mengatakan bahwa JAMMI terus mendukung upaya BNPT yang terus memberikan bantuan lainnya seperti bantuan medis, rehabilitasi psikososial, dan psikologis.

“Forum rekonsiliasi yang mempertemukan penyintas dengan mantan napiter merupakan program keren, sebuah upaya konkret memadamkan api permusuhan dan balas dendam. Adapun KTN adalah pemberdayaan untuk kesejahteraan bagi mitra deradikalisasi, penyintas, dan masyarakat lokal sehingga tak ada lagi mantan napiter terasingkan sehingga bisa hidup berdampingan di tengah masyarakat,” imbuhnya.

JAMMI juga merespons positif kerja sama dengan PBB Bidang Kontraterorisme, United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT) yang membahas proteksi sektor rentan terorisme.

Kerja sama BNPT dengan UNOCT merupakan bagian dari kerja sama strategis dengan berbagai lembaga internasional.

Pertemuan Boy dengan Wakil Sekretaris Jenderal UNOCT, Vladimir Voronkov juga membahas rencana kunjungan UNOCT ke Indonesia pada tanggal 29 November hingga 2 Desember 2022.

UNOCT akan mengidentifikasi prioritas dan kebutuhan pemerintah Indonesia dalam cakupan Global Programme on Vulnerable Targets Protection di kementerian dan lembaga terkait di Tanah Air.

“Kolaborasi BNPT dengan UNOCT adalah upaya memperkuat berbagai strategis penanggulangan terorisme, khususnya di tingkat nasional maupun regional internasional. Dan itu memang harus dilakaukan guna mempersempit ruang gerak kelompok teroris,” kata Irfaan.

JAMMI menilai Indonesia kerja sama BNPT dan UNOCT sangatlah tepat. Pasalnya Indonesia sebagai negara mayoritas muslim akan menjadi leading sector dalam penanggulangan terorisme dengan ajaran-ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

“Hemat saya kerja sama ini (BNPT dan UNOCT) sangat tepat. Pasalnya bangsa kita adalah muslim terbesar di dunia dan dapat menjadi agen-agen damai dengan ajaran-ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin dengan paham ahlus sunnah wal jama’ah,” pungkasnya.

Diketahui, selain Kepala BNPT, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo, serta perwakilan penyintas terorisme turut hadir sebagai delegasi Indonesia dalam kongres global ini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini