TRIBUNNEWS.COM - Politisi dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Irma Suryani Chaniago menanggapi sindiran dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tinggal 'gunting pita' terkait pembangunan infrastruktur.
Seperti diketahui, AHY menyebut Presiden Jokowi tinggal meresmikan proyek infrastruktur yang diklaim olehnya kebanyakan telah dibangun terlebih dahulu di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Irma mengungkapkan jika AHY ingin menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 maka menurutnya tidak perlu untuk menyindir era kepemimpinan Jokowi.
Dirinya juga mengatakan pernyataan AHY tersebut tidak bersifat konstruktif dan meminta narasi seperti itu tidak kembali diulangi.
"Kalau (AHY) mau jadi (calon) presiden, silahkan aja bertarung, enggak usah sindir-menyindir. Bicarakan saja hal-hal yang konstruktif, ke depan programnya seperti apa," ujarnya dikutip dari YouTube tvOne, Minggu (18/9/2022).
"Itu saya kira lebih baik," imbuh Irma.
Baca juga: AHY Sebut Proyek Jokowi Peninggalan SBY, Pengamat: Klaim Itu Harus Didukung Data
Irma juga mengungkapkan sindiran AHY itu tidak pantas dilontarkan kepada Jokowi karena di Pilpres selanjutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak mencalonkan diri kembali.
Lebih lanjut, Irma meminta agar narasi membandingkan kinerja tiap pemerintah tidak perlu untuk disampaikan di tengah nuansa politik menuju Pemilu 2024.
Menurutnya, setiap pemerintahan memiliki hal positif di tiap kinerjanya.
"Kan di pemerintahan yang lalu, ada yang positif. Di pemerintahan sekarang, ada yang positif. Itu hal yang menurut saya biasa. Tidak perlu dibanding-bandingkan seperti itu."
"Apalagi dalam situasi politik yang hari ini menuju Pilpres, saya rasa nggak pas juga disampaikan oleh ketua umum yang juga mau mencalonkan diri sebagai presiden," jelasnya.
Istana: Setiap Warga Negara Berhak Menilai
Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Faldo Maldini mengungkapkan pernyataan seperti apa yang dikatakan AHY adalah hak setiap negara untuk menilai karena Indonesia negara demokrasi.
"Jawaban atas sindiran bapak AHY ya silakan berpandangan seperti apa, ini negara demokrasi setiap warga berhak untuk memberikan penilaian," Kata Faldo, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (18/9/2022).
Lebih lanjut kepemimpinan Indonesia harus berlandaskan berkelanjutan.
"Kepemimpinan di Indonesia harus memiliki keberlanjutan ada yang dulu baru jalan baru diteruskan, ada yang dulu tidak jalan sekarang dibuat berjalan memang bernegara begitu bukan," jelas Faldo.
"Tentunya kita semakin matang dalam berdemokrasi dan bernegara semua yang dikerjakan untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk tunjukkan siapa yang paling hebat, kecuali yang dicari hanya tepuk tangan, ya silahkan saja," imbuhnya.
Baca juga: Adian Napitupulu Bedakan BLT Era SBY dan Jokowi, Minta AHY Banyak Belajar Data dan Berhitung Lagi
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, AHY sempat menyindir pemerintahan Jokowi di periode pertama yang disebutnya hanya tinggal gunting pita untuk meresmikan proyek infrastruktur.
Pernyataannya tersebut sempat disampaikannya dalam pidato pembukaan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9/2022).
"Jadi jelas banyak sekali proyek-proyek itu kami menyeluruh dan tidak sering kali dipublikasi. Ada yang mengatakan misal, jaman dulu enggak ada pembangunan infrastruktur nyatanya banyak," kata AHY.
Kemudian, AHY menyatakan banyak pembangunan atau proyek infrastruktur yang dibangun di era SBY tapi tidak banyak dipublikasikan.
"Kami rencanakan, persiapkan, dialokasikan anggarannya, dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen, tinggal gunting pita. Setahun (pemerintahan) gunting pita kira-kira masuk akal enggak," ujarnya.
Lantas, AHY mengatakan pihaknya tak memerlukan apresiasi publik terhadap program kerja yang dijalankan saat era SBY.
Baca juga: Balas Sindiran AHY soal Tinggal Gunting Pita, PDIP Ingatkan Proyek Mangkrak di Era SBY
Namun menurutnya menyebut tak seharusnya kinerja pemerintahan terdahulu diklaim sebagai keberhasilan pemerintahan saat ini.
"Kita enggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, 'ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," ucap AHY.
"Itu namanya claiming sesuatu yang, ya kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reza Deni)(YouTube Kompas TV)