Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Taki Reinhard Parapat merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY soal rezim sekarang hanya gunting pita proyek infrastruktur yang telah dibangun sejak era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Taki, AHY sebaiknya melihat fakta sejarah pembangunan masa lalu.
"AHY jangan seperti "buruk muka cermin dibelah," kata Taki kepada wartawan, Minggu (18/9/2022).
Menurut Taki, AHY seharusnya menjadikan pernyataannya sebagai refleksi diri.
"Coba kita lihat. Banyak hal yang dilakukan pada pemerintahan Jokowi saat ini. Pembangunan merata di mana-mana. Itu murni insiatif Jokowi. Jika pun ada yang melanjutkan pemerintahan sebelumnya itu sesuatu yang wajar," kata dia.
Dia menilai, justru ada di era SBY pembangunan ada yang mangkrak dan menghabiskan banyak uang negara.
"Bila ada waktu luang, jalan-jalan ke mega proyek Hambalang. Itu bukti nyata pembangunan yang mangkrak di era SBY," ujar dia.
Lebih lanjut, Taki menilai pernyataan AHY tersebut hanya mencari sensasi ke publik. Namun, dia tak yakin sensasi itu akan mendongkrak popularitasnya di Pilpres 2024.
"Lebih bijak AHY fokus bergaul dengan Parpol untuk niatan-nya maju Pilpres 2024 dengan matang, jangan sampai menjadi basi ditinggalkan parpol yang sudah mengusung capres lainnya, sayang investasi politik setelah keluar dari militer, bisa sia-sia seperti pengalaman sebelumnya," kata dia.
Baca juga: Disebut AHY Cuma Tinggal Gunting Pita Proyek SBY, Seperti Apa Capaian Infrastruktur di Era Jokowi?
"Sekali lagi kami sampaikan bahwa AHY itu belum berbuat apa pun untuk negara ini. Sebagai negara sangat menjunjung demokrasi bebas saja mengkritisi Presiden Jokowi, tapi harus rasional. Jangan mengkritisi hanya untuk mendompleng popularitas semata," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyindir rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode pertama yang hanya prosesi gunting pita untuk meresmikan proyek pembanguna
AHY menyebut, Jokowi hanya meresmikan proyek infrastruktur yang sebelumnya memang sudah dijalankan di era pemerintahan Presidem Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikannya dalam pidato pembukaan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9/2022).
"Jadi jelas banyak sekali proyek-proyek itu kami menyeluruh dan tidak sering kali dipublikasi. Ada yang mengatakan misal, jaman dulu enggak ada pembangunan infrastruktur nyatanya banyak," kata AHY.
Kemudian, AHY menyatakan banyak pembangunan atau proyek infrastruktur yang dibangun di era SBY tapi tidak banyak dipublikasikan.
"Kami rencanakan, persiapkan, dialokasikan anggarannya, dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen, tinggal gunting pita. Setahun (pemerintahan) gunting pita kira-kira masuk akal enggak," ujarnya.
Lantas, AHY mengatakan pihaknya tak memerlukan apresiasi publik terhadap program kerja yang dijalankan saat era SBY.
Namun menurutnya menyebut tak seharusnya kinerja pemerintahan terdahulu diklaim sebagai keberhasilan pemerintahan saat ini.
Baca juga: Sekjen PDI Perjuangan: Daripada Menciptakan Kegaduhan Politik, Pak SBY Lebih Baik Tempuh Jalur Hukum
"Kita enggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, 'ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," ucap AHY.
"Itu namanya claiming sesuatu yang .. ya kadang-kadang saya speechles juga mengatakannya," tandasnya.