TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lucius Karus menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang membandingkan pembangunan infrastruktur era Susilo Bambang Yudhoyono dengan era Joko Widodo.
"Saya kira motif utama tentu dalam rangka pengakuan. Dengan langsung mempertentangkan dua sosok capres, AHY ingin terlihat ada pada level yang sama dengan dia, sosok yang dia perbandingan itu," ujar Lucius kepada wartawan, baru-baru ini.
Lucius menilai publik masih meragukan kemampuan AHY sebagai capres atau cawapres.
Hal itu pun terlihat dari hasil survei sejumlah lembaga.
Sehingga, dia menyebut AHY mengambil langkah dengan menyentil Jokowi agar mendapat perhatian publik.
"AHY yang sudah digadang-gadang menjadi capres atau cawapres oleh Demokrat merasa belum cukup dianggap serius oleh publik. Hasil survei juga membuktikan itu. Strategi langsung menentil presiden sekarang nampaknya demi kebutuhan AHY sebagai capres atau cawapres partai Demokrat," ujarnya.
Terkait dengan data capaian infrastruktur, Lucius melihat AHY perlu lebih teliti.
"AHY memang harus berani tampil beda. Sayangnya ya mesti harus dengan argumentasi dam basis data yang akurat agar tak dianggap black campaign atau hoaks," ujar Lucius.
Sebelumnya, AHY mengklaim 80 persen pembangunan era Jokowi hasil kerja SBY.
Berdasarkan data, SBY membangun jalan tol sepanjang 189,2 km sejak 2004 hingga 2019.
Sedangkan Jokowi, telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada tahun 2014.
Kemudian, tercatat memang ada 18 bendungan mulai konstruksi di era SBY.
Namun, seluruhnya diselesaikan di era Jokowi. Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat.
Baca juga: Tak Sekadar Gunting Pita, Infrastruktur Era Jokowi Alami Lompatan Besar, Era SBY Hanya Segini
Ramai diberitakan sebelumnya, AHY menyebut Jokowi hanya meresmikan proyek infrastruktur yang sebelumnya memang sudah dijalankan di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikannya dalam pidato pembukaan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9/2022).
"Jadi jelas banyak sekali proyek-proyek itu kami menyeluruh dan tidak sering kali dipublikasi. Ada yang mengatakan misal, jaman dulu enggak ada pembangunan infrastruktur nyatanya banyak," kata AHY.
Kemudian, AHY menyatakan banyak pembangunan atau proyek infrastruktur yang dibangun di era SBY tapi tidak banyak dipublikasikan.
"Kami rencanakan, persiapkan, dialokasikan anggarannya, dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen, tinggal gunting pita. Setahun (pemerintahan) gunting pita kira-kira masuk akal enggak," ujarnya. (*)