Putra Presiden RI ke-7 ini lantas mengungkapkan, saat dirinya masih duduk di bangku perkuliahan kerap membaca tulisan Guru Besar Sejarah Fakultas Adab ini.
Dalam tulisannya, kata dia, almarhum menggambarkan bagaimana demokrasi demokrasi Islam dan Indonesia menjadi acuan bagi negara-negara demokrasi lainnya.
Tulisan itu, sambung AHY, begitu berharga khususnya bagi Indonesia yang memiliki karakter masyarakat yang beragam dengan nilai Keislaman dan demokrasi yang baik dan bermartabat.
Baca juga: Pejabat Negara Hadiri Upacara Pemakaman Azyumardi Azra di TMP Kalibata: Kapolri hingga Jusuf Kalla
“Jadi sekali lagi kita semua kehilangan, berduka atas tokoh cendikiawan muslim Indonesia yang begitu melegenda berpulangnya tokoh salah satu muslim cendikiawan indonesia semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadah kebaikannya,” ujarnya.
“Dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran ketabahan, kelapangan jiwa semoga bisa melewati masa-masa sulit ini,” lanjut AHY.
AHY mengatakan dirinya tidak menyangka akan kepergian mendiang Azyumardi. Pasalnya, Partai Demokrat telah mengagendakan audiensi dengan Dewan Pers, termasuk almarhum pada pekan ini.
“Saya kaget sekali mendengar kepulangan beliau di Malaysia. Jadi kami merasa kehilangan sekali,” imbuh Agus. (Tribun Network/Reynas Abdila)