TRIBUNNEWS.COM - Ulama adalah komponen pemersatu bagi Bangsa Indonesia. Keberadaan ulama sebagai penyatu bangsa telah terbukti sejak zaman perjuangan kemerdekaan.
Peranan ulama tersebut pernah ditegaskan oleh Ustaz Abdul Somad pada acara tasyakuran milad ke-45 Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah atau Ijek. Saat itu, ia memberikan ceramah tentang kepemimpinan Ijek dan mengatakan bahwa ulama pun turut hadir untuk memperkuat dan menyatukan bangsa.
“Semen itu perekat. Semen itu penguat. Semen yang menyatukan itu adalah ulama,” ucap Ustaz Abdul Somad.
Partai Golkar pun senantiasa bergandengan dengan ulama untuk menjaga persatuan bangsa. Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satuan Karya (Satkar) Ulama Partai Golkar.
Pada acara pelantikan pengurus DPP Satkar Ulama Partai Golkar periode 2021-2026 yang berlangsung Kamis 31 Maret 2022 lalu, sekitar 1000 kader Satkar Ulama Indonesia hadir dengan seragam kuning berpadu hijau, melambangkan warna dari partai berlambang pohon beringin ini serta warna ulama.
Malam itu, Pengurus Satkar Ulama Periode 2021-2026 secara resmi dilantik oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Airlangga pada saat memberikan sambutannya mengingatkan pengurus Satkar Ulama untuk menjadi tokoh-tokoh yang bisa memberi warna di masyarakat serta menjadi panutan bagi masyarakat.
“Saya berharap Satkar Ulama menjadi komandonya para ulama Indonesia,” tutur Airlangga.
Dengan usia Satkar Ulama yang telah mencapai 52 tahun, Ketua Umum Satkar Ulama Mohamad Idris Laena berharap agar Satkar Ulama dapat menjadi pilar partai dalam urusan untuk membina umat serta mempererat hubungan antara ulama dan umara (pemerintah).
Idris pun mengaku, Satkar Ulama sudah memiliki sejumlah program untuk mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan dalam rangka menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Nasaruddin Umar turut memberikan tausiah pada kesempatan tersebut. Di depan seluruh kader Golkar dan Satkar Ulama, ia berpesan agar seluruh kader dapat menjadi tokoh pemersatu bangsa.
Menurutnya , bangsa Indonesia membutuhkan komponen-komponen yang selalu berupaya menjaga Pancasila secara konsisten, sehingga Pancasila tetap subur dan bernyawa.
“Golkar sebagai salah satu penopang NKRI, kader-kadernya harus mampu memberikan kontribusi terhadap penyelamatan bangsa dari serangan ideologi asing yang tidak sejalan dengan Pancasila,” tegas Prof. Nasaruddin Umar.
Ia melanjutkan, “Mau menggunakan jaket apa pun, jaket kuning terbukti dalam sejarah mampu menyuburkan Pancasila di Tanah Air kita, di sini.”