Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Musyawarah (Musra) Indonesia yang pertama digelar di Bandung, Jawa Barat (Jabar) yang diselenggarakan 28 Agustus 2022 menyatakan Joko Widodo (Jokowi) peraih suara terbanyak sebagai calon presiden (capres) terfavorit untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sejumlah pengamat menuding bahwa hasil Musra untuk menggiring opini publik agar jabatan Presiden Jokowi tiga periode. Apalagi Musra diselenggarakan gabungan relawan Jokowi.
Ketua Panitia Musra, Panel Barus meyakinkan bahwa hasil Musra Jabar benar-benar suara masyarakat Jabar.
"Sebagai panitia nasional, apa yang kami rumuskan menggariskan apa yang kami umumkan dan kami hasilkan di Musra Jabar kemarin adalah benar benar apa yang menjadi suara masyarakat di Jabar," kata Panel Barus usai menjadi pembicara dalam diskusi politik bertajuk 'Musra Lagi, Jokowi Mau Apa?,' Minggu (25/9/2022).
Sebelumnya panitia Musra berjanji untuk menampilkan langsung hasil e-voting Musra Jabar di layar.
Baca juga: Bakal Digelar Oktober Mendatang, Musra Diharap Lahirkan Pemimpin yang Dicintai Rakyat
Namun Panel berdalih hasil Musra Jabar tidak menampilkan langsung hasil e-voting sebab listrik mati, sehingga hasil e-voting baru dibuka ke publik dalam beberapa hari.
"Memang berdasarkan sesuai janji kami seharusnya hasilnya kami umumkan langsung di layar. Tapi memang kemarin ada suatu situasi, listrik mati saat kita akan mengumumkan sehingga kita tunda beberapa hari," ujarnya.
Sebanyak 25.000 peserta diprediksi akan hadir pada Musra II yang akan diselenggarakan di Celebes Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Panel mengatakan Musra Sulsel teknisnya tidak jauh berbeda dengan Musra Jabar.
Akan ada 3 sesi terkait agenda kebangsaan, program prioritas, karakter maupun kriteria, serta nama-nama capres dan cawapres.
Semua masyarakat yang ber-KTP di Sulsel boleh ikut hadir terlibat dalam Musra Sulsel.
Namun Panel Barus tidak bisa memastikan apakah nama Jokowi akan kembali muncul dalam Musra Sulsel.
"Kalau kemarin di Jabar muncul nama Jokowi teratas, nomor dua adalah Sandiaga Uno, dan seterusnya, saya pikir itu ekspresi masyarakat di Jabar. Nah kalo ditanya besok kira-kira muncul lagi atau tidak di Makassar, ya saya sebagai panitia Musra tidak bisa menebak-nebak apa hasilnya besok. Secara karakteristik Jabar agak berbeda dengan Sulawesi Selatan, karena tiap-tiap daerah berbeda," kata Panel.